Rabu, 29 Februari 2012

laporan mineral optik

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III. 1. Gambar Kenampakan Mikroskop
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP           NAMA : 
POLARISASI
HARI/TGL :                                                           NIM :
Gambar Kenampakan Mikroskop

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III. 1. Bagian Mikroskop dan Fungsinya
A. Tubus Atas
A. 1) Eye peace, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan mata pada saat pengamatan
A. 2) Lensa okuler, berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti
A. 3) Dioptring, untuk memperjelas bayangan benda dalam pengamatan mikroskop dan mengatur posisi lensa okuler
A. 4) Pin hole, mengatur gelap terangnya lensa amici Bertrand
A. 5) Lensa amici Bertrand berfungsi untuk memperbesar gambar interferensi bagian dalam
A. 6) Pengunci tubus atas bagian atas berfungsi untk kmengunci tubus atas bagian atas
A. 7) Analisator, berfungsi pada saat pengamatan nikol silang, dimana untuk mendapatkan warna absorbs maksimum
A. 8) Pengunci skala analisator, berfungsi untuk mengunci kedudukan analisator
A. 9) Skala analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator
A. 10) Skala nonius analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator secara detail
A. 11) Kompensator, berfungsi pada penentuan WI maksimum, bias rangkap dan TRO, pada kompensator terdapat 3 bagian yaitu keeping gips, keeping mika, dan baji kuarsa
A. 12) Keeping gips (530 nm), berfungsi untuk menentukan tambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 530 nm
A. 13) Keping mika (1/4ƛ 50 nm), berfungsi untuk menentukan harga bias rangkap dan warna interferensi yang tinggi pada Kristal yang mempunyai harga 50 nm
A. 14) Baji kuarsa, berfungsi untuk menentukan penambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 0,009 mm
A. 15) Pengunci tubus atas bagian tengah, berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian tengah dari tubus atas
A. 16) Filter, berfungsi untuk menyaring dan melindungi cermin dari korotan
A. 17) Mikrophometri, berfungsi untuk mengambil gambar dari sayatan tipis batuan
A. 18) Tabung halogen, berfungsi pada saat pengamatan mineral bijih
A. 19) Cincin tabung halogen, berfungsi sebagai letakan lensa pada tabung halogen
A. 20) Lensa tabung halogen berfungsi untuk melihat mineral bijih
A. 21) Dusty cup, berfungsi sebagai pembersih tabung halogen
A. 22) Pengunci tubus atas bagian bawah, berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian bawah dari tubus tengah
B. Tubus tengah
B. 1) Lengan mikroskop, berfungsi sebagai penyangga tubus atas dan tubus tengah serta sebagai pegangan pada saat mikroskop diangkat
B. 2) Pengarah halus, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam skala kecil
B. 3) Pengarah kasar, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam skala besar
B. 4) Skala pengarah halus sebgai penunjuk kedudukan pengarah halus
B. 5) Skala pengarah kasa sebagai penunjuk kedudukan pengarah kasar
B. 6) Revolver berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif
B. 7) Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar kenampakan objek yang diamati , dimana terdapat pembesaran 5x, 10x, 20x, dan 100x
B. 8) Lensa objektif perbesaran 5x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan objek
B. 9) Lensa objektif perbesaran 10x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan objek
B. 10) Lensa objektif perbesaran 20x berfungsi untuk memperbesar 20x kenampakan objek
B. 11) Lensa objektif perbesaran 100x berfungsi untuk memperbesar 100x kenampakan objek
B. 12) Meja objek berfungsi sebagai tempat tempat meletakkan objek atau preparat pada saat pengamatan
B. 13) Lubang meja objek berfungsi sebagai lubang yang meneruskan cahaya dari kondensator ke preparat
B. 14) Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat saat pengamatan
B. 15) Skala meja objek berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek
B. 16) Skala nonius meja objek berfungsi sebagai penunjuk nilai kedudukan meja objek secara detail
B. 17) Pengunci meja objek berfungsi untuk mengunci meja objek
B. 18) Pengarah sumbu absis berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu –x
B. 19) Pengarah sumbu ordinat berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu –y
B. 20) Skala absis menunjukkan nilai sumbu –x
B. 21) Skala ordinat menunjukkan nilai sumbu –y
B. 22) Skala nonuis absis menunjukkan nilai sumbu –x secara detail
B. 23) Skala nonius ordinat menunjukkan nilai sumbu –y secara detail
B. 24) Subtage unit merupakan bagian dimana terdapat diafragma, kondensor, pengarah vertical subtage unit, pengarah horizontal subtage unit, skala bukaan diafragma, pengunci substage unit, bukaan diafragma, dan diapolarizer
B. 25) Pengarah vertical substage unit berfungsi untuk mengarahkan kedudukan substage unit secara vertikal
B. 26) Pengarah horizontal berfungsi untuk mengarahkan kedudukan substage unit secara horizontal
B. 27) Diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk pada kondensor
B. 28) Kondensor berfungsi untuk menampilkan sinar sehingga preparat dapat terlihat dengan jelas
B. 29) Diapolarizer berfungsi untuk menyerap cahaya secara mengutub dan kuat sehingga bergetar hanya pada satu arah
B. 30) Skala bukaan diafragma berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan bukaan diafragma.
B. 31) Sekrup pengatur kesenteringan subtage unit
B. 32) Pengunci substage unit berufungsi untuk mengunci substage unit
C. Tubus bawah
C. 1) Illuminator berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang dari sumber cahaya (lamp socket)
C. 2) Pengarah illuminator berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya masuk ke illuminator
C. 3) Selubung illuminator berfungsi sebagai pelindung illuminator
C. 4) Brightness control dial untuk mengatur terang gelapnya cahaya lampu
C. 5) Lamp socket, berfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop polarisasi
C. 6) Kabel penghubung untuk mngalirkan arus listrik ke mikroskop
C. 7) Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga keseluruhan dari mikroskof