Senin, 09 Desember 2013

Aksi peringatan hari anti korupsi





Aksi peringatan hari anti korupsi.
9 desember 2013 Fly over.
aksi KAMMI Daerah makassar dalam peringatan hari anti korupsi, yang dihiasi dengan orasi damai dan pembangian/penempelan stiker Anti korupsi pada stiap fraksi yg ada di DPRD sulawesi-selatan. dalam aksi ini, peserta aksi menekankan pada aspek perbaikan negeri dengan para pemuda sebagai agen yang bertindak memberikan kontribusi nyata dalam perbaikan keadaan bangsa.
#KAMMI generasi juara

Minggu, 08 Desember 2013

Pelatikan dan serah terima jabatan Ketua KAMMDA Makassar.



Prosesi pelantikan dan serah terima jabatan ketua KAMMI daerah Makassar periode 2013-2015 oleh Kanda Rahmat Hidayat Muhajir S.Ip ke Kanda Pirman Rheza S.T yang disaksikan langsung oleh ketua KAMMI Pusat Kanda Adriana S.T.
pada pelantikan dan serah terima jabatan ini dihadirin oleh beberapa pengurus komisariat KAMMI yang ada dimakassar dan beberapa tamu/undangan.
kegiatan ini dilaksanakan di Aula MAN 2 Model dengan tema ”Konsolidasi Internal Upaya menjawab tantangan kepemimpinan Indonesia”

Minggu, 01 Desember 2013

Tipu Daya Para Penghambat Dakwah Parlemen

Oleh: Dodi Indra Permadi

DUA langkah telah dilakukan untuk menghambat perjuangan amar ma’ruf nahi mungkar di parlemen, pertama, mengharamkan parlemen dan jalan menuju ke parlemen yaitu pemilu atau demokrasi. Kedua, membentuk opini negatif dengan jalan mengungkap kelemahan, kejelekan dan kesalahan orang-orang yang berjuang di parlemen, dari dua langkah tersebut diharapankan umat Islam menjauhi dan tidak mendukung perjuangan di parlemen.

Langkah pertama sangat relevan, karena mencari hukum sebuah perbuatan akan sangat bermanfaat bagi kehidupan umat Islam, tapi sayangnya, telah nyata tidak ada nash yang mengharamkannya tetap mencari-cari nash untuk mengharamkannya, sehingga mudharat yang akan didapat, karena akan dapat mengharamkan sesuatu yang tidak haram seperti libur hari Sabtu-Minggu, pajak 10%, sistem jenjang pendidikan SD sampai perguruan tinggi, gelar kelulusan atau ijazah dan banyak hal lagi yang harus diharamkan.

Langkah kedua tidak relavan, pertama, mencari-cari kelemahan dan kesalahan sesama muslim untuk membentuk citra buruk adalah larangan agama :

Abu Hurairah ra berkata : bersabda Nabi saw: “Tiada seorang yang menutupi aurat kejelekan orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi kejelekannya di hari kiamat,” (HR. Muslim).

Padahal kalau memang terdapat kejelekan dan kesalahan orang-orang yang berjuang di parlemen, seharusnya diberi nasehat dan didoakan agar istiqomah dan selalu dalam kebaikan bukan malah dibuka aibnya, kedua, disebabkan sibuk mencari kelamahan dan kesalahan orang lain, dia sendiri lupa bahwa dia justru tidak mencapai kemajuan sedikitpun dalam dakwahnya dan lupa untuk instropeksi diri, padahal alangkah bermanfaatnya bila segenap tenaga dan pikiran dicurahkan untuk mencapai kemajuan dakwahnya, dan ada yang lebih berbahaya dari itu semua yaitu boomerang yang sedang menuju dirinya, pepatah mengatakan senjata makan tuan, sibuk melempar boomerang ke arah musuh, tidak sadar boomerang mengarah balik ke dirinya.

Kalau kita kritis, pembentukan opini negatif oleh orang-orang yang mengharamkan parlemen yang ditujukan untuk memberikan citra negatif kepada orang-orang yang berjuang di parlemen, sebetulnya juga berlaku bagi pembuat opini itu sendiri, misalnya opini yang paling sering dihembuskan baik di internet, buku maupun diskusi face to face adalah :

Tidak mungkin syariat Islam ditegakkan melalui demokrasi yang notabene bukan dari Islam, tidak ada dalam sejarah, syariat Islam yang berhasil ditegakkan melalui parlemen dan demokrasi.

Pertama, opini tersebut dimaksudkan untuk menggiring umat Islam supaya mempunyai pemahaman bahwa orang-orang yang berjuang di parlemen tidak akan pernah berhasil untuk menegakkan syariat Islam dan akan menemui kesia-siaan. Diharapkan setelah terbentuk opini tersebut umat Islam akan menarik dukungannya terhadap perjuangan di parlemen.

Tanpa pemahaman kritis, sangat logis bila opini tersebut nampak sebagai pendapat yang benar, karena yang dinyatakan dalam opini tersebut adalah dhahir realita, yang memang realitanya tidak ada dalam sejarah, syariat Islam yang berhasil ditegakkan melalui parlemen dan demokrasi, dan pada saat inipun masih sangat jauh dan tidak mudah merealisasikannya karena harus adu bargaining dengan orang-orang kafir-sekular yang tidak bisa diremehkan.

Namun bila sedikit kritis dan mau berpikir, opini tersebut telah salah dalam menyatakan hakekat perjuangan di parlemen, kesalahannya terletak pada penggunaan “tegaknya syariat Islam” sebagai alat ukur satu-satunya untuk mengetahui keberhasilan perjuangan dalam parlemen, padahal ada alat ukur lain untuk mengetahui kadar keberhasilan, yaitu seberapa besar tambahan kebaikan dan pengurangan keburukan, dalam bahasa agama sejauh mana dapat melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar.

Dalam kitab Al-A’lamul Muwaqqi’in Ibnu Qoyyim mengutip perkataan Ibnu Aqil : “Politik ialah adanya langkah-langkah perbuatan yang manusia dapat berada lebih dekat kepada kebaikan, dan lebih menjauhkan dari kerusakan…..”

Syaikh Albani kepada partai FIS dan kepada umat Islam Aljazair memfatwakan : “Aku katakan ini, – walaupun aku meyakini bahwa pencalonan dan Pemilu ini tidak merealisasikan sasaran yang dituju (tegaknya syariat Islam) sebagaimana keterangannya di atas.- namun dari bab membatasi kejahatan, atau menolak kerusakan yang lebih besar dengan kerusakan yang lebih kecil, seperti yang diperkatakan oleh Ahli Fiqih (maka aku nasehatkan untuk memilih dari mereka golongan muslim).” Fatwa kedua: “Syariat Islam bukanlah tujuan yang akan dapat direalisasikan, namun demikian ada tujuan lain yang dapat dan harus dicapai melalui perjuangan di parlemen dan demokrasi yaitu membatasi kejahatan, dan dalam kaidah ushul dinyatakan senada dengan fatwa syaikh Albani :

“Jika tidak bisa meraih semua maka jangan tinggalkan semuanya Bila tidak dapat merealisasikan syariat Islam secara kaffah maka jangan tinggalkan seluruhnya realisasikan walau hanya 1%.”

Al-Hafidz al-Suyuti mengutip sebuah hadits : Rasulullah saw bersabda : “Jika aku memerintahkan kepada kalian suatu perkara, maka kerjakanlah apa yang kalian mampu.”

Dan dalam al-Qur’an dinyatakan Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya QS. 2:286 dan dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman yang artinya : “Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu,” (QS. 64:16).

Menutup mata terhadap point-point keberhasilan dalam perjuangan di parlemen adalah sikap yang tidak adil, tidak jujur, tidak mencerdaskan dan tidak mendewasakan umat, karena diakui atau tidak, telah banyak point-point keberhasilan tersebut dan telah dinikmati oleh umat Islam Indonesia, misalnya, kebebasan memakai jilbab, ruu sisdiknas, SKB 3 menteri lalu 2 menteri, beberapa perda yang bernuansa ke-Islam-an, kebebasan berdakwah, diberantasnya kemaksiatan yaitu dengan menangkapi pasangan bukan suami istri di dalam kamar hotel, penutupan rumah-rumah bordil, perjudian, bila kita mau adil dengan membandingkan antara rezim orde baru dengan sekarang, maka kita akan mengetahui bahwa telah ada tambahan kebaikan dan pengurangan kerusakan, atau bandingkan dengan negara-negara lain yang di dalam parlemennya tidak ada umat Islam seperti perancis, Yunani, Belanda dan lain-lain yang memakai jilbab atau untuk membangun masjid saja tidak bisa.

Menuntut kepada orang-orang yang berjuang di parlemen untuk membuktikan syariat Islam dapat tegak 100% sementara dirinya sendiri tidak menunjukkan adanya langkah nyata dalam menegakkan syariat Islam maka hal itu sama saja telah melempar boomerang untuk dirinya sendiri. Karena yang telah menunjukkan langkah nyata saja tidak dapat menunjukkan tegaknya syariat Islam karena gagal, apalagi yang belum menunjukkan langkah nyata, memang tidak ada kegagalan yang dialami tapi juga tidak ada keberhasilan, seperti orang yang tidak pergi perang, memang tidak akan mengalami kekalahan tapi dalam waktu yang sama juga tidak akan mengalami kemenangan.

Kedua, Opini di atas juga dimaksudkan menggiring umat Islam agar mempunyai pemahaman bahwa tidak adanya bukti tegaknya syariat Islam menunjukkan jalan perjuangan melalui parlemen dan demokrasi adalah bathil. Sehingga dengan yakin memberikan statemen : “Tidak mungkin syariat Islam ditegakkan melalui demokrasi.”

Tentu saja opini ini menarik untuk dikaji, karena sampai kinipun tidak ada syariat Islam yang tegak oleh perjuangan mereka, jadi menyatakan demokrasi sebagai jalan bathil karena tidak adanya syariat yang tegak melalui demokrasi, merupakan boomerang bagi dirinya sendiri, karena juga tidak ada syariat Islam yang tegak melalui jalan yang ditempuhnya, tidak dipungkiri syariat Islam pernah tegak oleh rasulullah saw, para sahabat, tabiut-tabiin, tetapi menyatakan diri sesuai sunnah dan menyatakan perjuangan di parlemen tidak sesuai sunnah perlu pengujian secara ilmiah, nabi saw berhasil menegakkan syariat Islam setelah melalui beberapa fase perjuangan seperti fase dakwah, fase penyebaran, fase menghindari konflik, fase menyusun kekuatan dan fase konfrontasi atau fase menghadapi musuh, sungguh saya mohon maaf bila bertanya, apakah orang-orang yang mengharamkan parlemen telah berusaha melalui fase-fase tersebut ?

Kalau belum, tentu saja menurut hemat saya mencurahkan segenap tenaga dan pikiran untuk kemajuan dakwah adalah jauh lebih bermanfaat ketimbang mencurahkan untuk membuat opini yang menjelek-jelekkan saudara-saudara kita yang berjuang di parlemen, juga akan sangat bermanfaat bila mencurahkan segenap tenaga dan pikiran untuk menasehati dan menghibur mereka dengan doa agar istiqomah dengan tujuannya dan diberi kesabaran atas musibah-musibah yang dialami? karena saudara-saudara kita yang berjuang di parlemen telah berusaha menempuh fase-fase itu hanya saja belum berhasil menegakkan syariat Islam dan tidak sedikit dari mereka yang harus meregang nyawa karena ketidakrelaan Barat terhadap kemenangan mereka seperti di Mesir, Turki, Aljazair dan negeri-negeri bermayoritas muslim lainnya.
Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. QS. 3:166

Atau bukankah sebaiknya tenaga dan pikiran dicurahkan untuk menempuh fase-fase seperti yang rasulullah tempuh ? Insya Allah andai-kata saudara-saudara tidak berhasil semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal syuhada dan sebagai orang-orang yang konsisten dalam membela agama Allah, karena musuh bergerak secara nyata nonsen bila dihadapi hanya dengan retorika dan dakwah.

Kembali lagi ke masalah pembentukan opini, opini lain yang cukup ilmiah untuk memberikan citra negatif adalah : Ikut demokrasi berarti telah mengikuti kemauan Barat, padahal dalam QS 2:120 Allah telah mengingatkan : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.”

Opini tersebut walaupun dapat berupa nasihat tetapi tujuannya untuk menggiring pemahaman umat bahwa berjuang di parlemen atau demokrasi adalah mengikuti kemauan Barat.

Sekali lagi, tanpa pemahaman kritis opini tersebut akan nampak benar, karena yang diungkap dalam opini adalah dhahir realita, yaitu memang realitanya Barat memanfaatkan demokrasi untuk dapat masuk ke pemerintahan-pemerintahan yang mayoritas rakyatnya adalah umat Islam, sementara itu sebagian besar umat Islam masuk ke dalam demokrasi untuk menghadang kemauan Barat, wajar dan tidak dapat disalahkan begitu saja bila orang-orang yang mengharamkan perjuangan melalui parlemen dan demokrasi menyimpulkan bahwa berjuang melalui parlemen dan demokrasi berarti telah mengikuti kemauan Barat, namun benarkah demikian ?

Dari beberapa kasus mulai mesir, Aljazair, Turki hingga Indonesia, Barat justru kebakaran jenggot bila ada partai Islam yang ingin berusaha memasukkan ajaran-ajaran Islam dalam parlemen, kejadian terakhir di Turki menunjukkan hal tersebut, mereka orang-orang sekular melakukan demo besar-besaran bahkan terbesar di dunia untuk menjegal partai Islam di sana yang akan ikut pemilu, dan sangat kuat disinyalair demo tersebut tidak lepas dari keinginan dan pembiayaan Barat, begitu juga dengan di Indonesia beberapa tahun lalu, partai yang berusaha memasukkan nilai-nilai Islam dalam parlemen di opinikan terlibat jaringan teroris, tujuannya agar dapat menjegal partai tersebut dalam pemilu. Begitu juga di Aljazair ketika partai Islam akan menang, dan ingin menerapkan syariat Islam maka atas pesanan Barat militer Aljazair mengkudeta FIS. Jadi sangat tidak beralasan bila orang-orang yang berjuang di parlemen untuk memasukkan nilai-nilai Islam dikatakan telah mengikuti kemauan Barat, buktinya Barat justru kebakaran jenggot.

Kalau kita mau jujur, terhadap sikap pengharaman perjuangan di parlemen dan tidak menempuh fase-fase nyata dalam menghadapi Barat, justru akan membuat Barat senang dan berterima-kasih, karena tidak perlu repot-repot menjegal partai yang ingin memperjuangkan nilai-nilai Islam di parlemen, sudah ada yang membantunya untuk menjegal yaitu umat Islam sendiri, istilahnya memukul umat Islam dengan meminjam tangan umat Islam dan tinggal nonton TV di gedung putih.

Jadi sebetulnya siapa yang telah mengikuti kemauan Barat dan menguntungkan barat, orang-orang yang berjuang di parlemen untuk menerapkan nilai-nilai Islam ataukah yang mengharamkannya tetapi tidak ada tindakan nyata untuk menghadapi Barat ?

Hati-hati menuduh perjuangan di parlemen sebagai mengikuti kemauan Barat tetapi tidak sadar dirinya sendiri telah membantu Barat, ini boomerang yang kedua.

Ada beberapa opini lain yang dapat menjadi boomerang bagi pembentuk opini itu sendiri misalnya dinyatakan membuat partai berarti telah berpecah belah, padahal Allah telah melarangnya, kalau sedikit kritis, masuk partai atau tidak hal itu dapat terjadi, cobalah amati orang-orang yang mengharamkan partai, mereka telah terpecah belah menjadi beberapa kelompok, ini juga boomerang. Dan masih banyak lagi opini-opini lain yang tidak mungkin di bahas satu persatu karena alasan keterbatasan ruang halaman dan takut membeberkan strategi perjuangan di parlemen, tetapi yang jelas dengan sedikit kritis, maka opini tersebut akan nyata dapat berlaku bagi yang diopinikan maupun bagi pembuat opini itu sendiri (menjadi boomerang) .

Oleh karena itu, kalau memang ada kesalahan mereka, alangkah baiknya bila diberi nasehat, bukan membuat opini negatif, kalau tidak bisa mendukung tidakkah jauh lebih bermanfaat segenap tenaga dan pikiran dicurahkan untuk perjuangan Islam dengan metode yang diyakini ? Siapa tahu nanti secara sinergi perjuangan di parlemen dapat kompatible dengan perjuangan di luar parlemen dalam menegakkan Islam. []

*sumber: islampos

Mengapa menolak hijab..?

bagi para penolak jilbab/hijab
Kristologi / Kerudung Dalam Tradisi Yahudi Dan Kristen
oleh Irena Handono

Wanita memakai busana longgar panjang dari leher hingga kaki dan memakai kerudung penutup kepala adalah suatu keumuman dari zaman ke zaman sebelum datangmya islam. Ini terbukti dalam Bibel pun ada anjuran tegas mengenai kerudung. bagaimana pandangan kedua agama tersebut (Yahudi & Kristen) memandang kerudung (penutup kepala).

Kerudung dalam Tradisi Yahudi
---------------------------------------------
Seorang pemuka agama Yahudi, Rabbi Dr. Menachem M. Brayer, Professor Literatur Injil pada Universitas Yeshiva dalam bukunya, The Jewish woman in Rabbinic Literature, menulis bahwa baju bagi wanita Yahudi saat bepergian keluar rumah yaitu mengenakan penutup kepala yang terkadang bahkan harus menutup hampir seluruh muka dan hanya meninggalkan sebelah mata saja.Dalam bukunya tersebut ia mengutip pernyataan beberapa Rabbi (pendeta Yahudi) kuno yang terkenal: “Bukanlah layaknya anak-anak perempuan Israel yang berjalan keluar tanpa penutup kepala” dan “Terkutuklah laki-laki yang membiarkan rambut istrinya terlihat,” dan “Wanita yang membiarkan rambutnya terbuka untuk berdandan membawa kemelaratan.”

Yahudi melarang seorang Rabbi untuk memberikan berkat dan doa kepada wanita menikah yang tidak menutup kepalanya karena rambut yang tidak tertutup dianggap “telanjang.” Dr Brayer juga mengatakan bahwa “Selama masa Tannaitic, wanita Yahudi yang tidak menggunakan penutup kepala dianggap penghinaan terhadap kesopanannya. Jika kepalanya tidak tertutup dia bisa dikenai denda sebanyak empat ratus zuzim untuk pelanggaran tersebut.”

Kerudung juga menyimbolkan kondisi yang membedakan status dan kemewahan yang dimiliki wanita yang mengenakannya. Kerudung kepala menandakan martabat dan keagungan seorang wanita bangsawan Yahudi.
Oleh karena itu di masyarakat Yahudi kuno, pelacur-pelacur tidak diperbolehkan menutup kepalanya. Tetapi pelacur-pelacur sering memakai penutup kepala agar mereka lebih dihormati (S. W. Schneider, 1984, hal 237).

Wanita-wanita Yahudi di Eropa menggunakan kerudung sampai abad ke 19 hingga mereka bercampur baur dengan budaya sekuler. Dewasa ini, wanita-wanita Yahudi yang shalih tidak pernah memakai penutup kepala kecuali bila mereka mengunjungi sinagog (gereja Yahudi) (S.W.Schneider, 1984, hal. 238-239).

Kerudung dalam Tradisi Kristen
Hingga saat ini para Biarawati Katolik menutup kepalanya secara keseluruhan.Di Indonesia sebelum tahun 80-an pakaian biarawati adalah jilbab, pakaian panjang longgar dari leher hingga menutup kaki serta berkerudung yang menutup leher dan dada (masih ingat telenovela Brazil, Dolcemaria). Namun era 80-an ke atas, jubah biarawati berubah menjadi pakaian panjang hanya sampai betis. Kerudung panjang menutup dada berubah menjadi kerudung hanya penutup rambut dan leher terbuka.

Padahal menutup kepala atau berkerudung, adalah sebuah tuntunan dalam Bibel 
I Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
I Korintus 11:13 Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?
pernyataan St. Paul (atau Paulus) yang lain tentang kerudung 
I Korintus 11:3-10. St Tertulian di dalam risalahnya “On The Veiling Of Virgins” menulis: “Wanita muda hendaklah engkau mengenakan kerudung saat berada di jalan, demikian pula hendaknya engkau mengenakan di dalam gereja, mengenakannya saat berada di antara orang asing dan mengenakannya juga saat berada di antara saudara laki-lakimu.”

Di antara hukum-hukum Canon pada Gereja Katolik dewasa ini, ada hukum yang memerintahkan wanita menutup kepalanya di dalam gereja (Clara M Henning, 1974, hal 272)

SEMOGA TERCERAHKAN

Jumat, 29 November 2013

realita kesehatan indonesia




"Dosa" Yang tak Termaafkan..??

By: dr. Yustie Amelia

Dua hari berlalu pasca Demo Ribuan Dokter se Indonesia menolak Kriminalisasi dokter. Serentak rakyat Indonesia terkaget kaget, banyak yg kemudian mencibir dan berbicara nyinyir, Dokter kok Demo, dan kemudian menghujat habis habisan bahkan sampai berkata "saya makin kecewa dengan dokter Indonesia"

Jarang sekali yg kemudian melanjutkan cibirannya dengan menggali, "Kenapa dokter bisa sampai demo?"

Terlepas dari kebiasaan mayoritas bangsa ini yang sering berpikir pendek dan cepat mengambil kesimpulan, harus diakui memang, Substansi dari Dokter turun ke jalan kali ini menjadi terkaburkan dengan emosi dan pemberitaan yang tidak berimbang.

Bersamaan dengan turun ke jalannya dokter,muncul pemberitaan, ada pasien jantung kritis yg tidak terlayani, pasien sakit kritis yang tidak terlayani, pasien jamkesmas yg kembali pulang karena tidak terlayani, atau pasien yg kemudian melahirkan di toilet. Dan sontak semua orang ramai2 menghubungkan hal ini dengan ketidakhadiran dokter di tempat karena turun demo. Padahal jelas, tidak ada satupun pelayanan emergency yg ditinggalkan dokter.

Dengan pahit harus kami sampaikan, bukan hari Rabu kemarin saja banyak pasien jantung kritis yang tidak terlayani. Bukan hari kemarin saja banyak pasien jamkesmas yg harus kecewa setelah melalui antrian sejak subuh tapi belum bisa dilayani sampai menjelang maghrib. Bukan hari kemarin saja pasien kecewa karena harus kembali menunda jadwal operasi yang antriannya bisa berbulan bulan. Bukan hari kemarin saja banyak ibu bersalin yang gagal mendapatkan pertolongan tenaga kesehatan, karena meskipun mulas dan sudah masuk fase persalinan aktif, mereka masih terlambat ke fasilitas kesehatan karena terlalu takut dengan ongkos yang harus mereka siapkan.

Salah dokter kah? Padahal hari Rabu kmarin pelayanan di RS tidak ada bedanya dengan tanggal merah lainnya dimana pelayanan IGD, OK cito, ICU, NICU dan rawat inap tetap berjalan seperti biasa.

Jika untuk mereka yg tak terlayani hari Rabu kemarin, banyak orang dengan mudahnya mengambil kesimpulan bahwa semuanya gara2 dokter demo, lalu bagaimana dengan ratusan bahkan ribuan pasien terlantar di hari hari sebelumnya???

Inilah wajah sebenarnya Sistem Kesehatan di Negeri ini. Wajah penelantaran. Jauh dari kepedulian.

Pelayanan kesehatan negeri ini sudah lama ditelantarkan dengan Kebijakan dan Anggaran setengah hati. Bagaimana tidak? Anggaran kesehatan hanya 1% dari APBN, bahkan ketinggalan jauh dari negara miskin seperti Rwanda yg berani menyiapkan 15% untuk kesehatan rakyatnya.

Bagaimana tidak ditelantarkan? Disaat mobil dan alat2 konsumtif lainnya mendapatkan insentif pengurangan pajak, Alat kesehatan justru dikenai pajak barang mewah, dan pajak obat obatan dinaikkan.

Bagaimana tidak ditelantarkan? Premi peserta Jaminan kesehatan Nasional hanya diberi 19.225 rupiah saja dengan alasan stabilitas fiskal di saat trilyunan uang negara beredar seperti kacang goreng dari rekening koruptor satu ke koruptor yang lain.

Bagaimana tidak ditelantarkan? tenaga profesional kesehatan dibayar murah, dan dipaksa bekerja melayani ratusan pasien dalam sehari dengan fasilitas seadanya.

"Tapi kan kemarin bukan demo ttg itu? Tapi demo solidaritas dan tolak kriminalisasi? Ga usah cari cari alasan or sibuk ngeles lah dokter. Bilang aja dokter takut dipenjara."

Hehe.. Betul kami memang khawatir dipenjara.

Setelah penelantaran yang selama ini terjadi, setelah kerja keras pengabdian untuk terus hadir melayani negeri ini, meskipun yg karenanya kami rela bertemu keluarga hanya sebentar saja setiap pekannya, meskipun yang karenanya kami harus bekerja ekstra time cari tambahan dari klinik satu ke klinik lain, dari RS satu ke RS lain, agar anak anak kami dapat hidup dengan layak. Dan kemudian semua itu berujung dengan mudahnya kami divonis malpraktek untuk sebuah risiko medis yang hingga saat ini dokter paling hebat di dunia pun belum bisa mengatasinya, jelas kami takut terpenjara.

Bukan hanya terpenjara fisik, tapi juga terpenjara dalam ikhtiar profesionalisme kami.

Kami khawatir terpenjara bukan karena kami takut tak bisa makan.

Kami khawatir ketika dengan mudahnya pak jaksa dan pak hakim memenjarakan kami dengan vonis malpraktek tanpa memahami ataupun mengkonsultasikan kasusnya, kami kemudian bekerja dengan mekanisme defensive yg berlebihan, tidak berani menolong pasien sebelum ada tandatangan lengkap keluarga dan pasien, tidak berani menangani pasien sebelum cek lab dan pemeriksaan penunjang ini itu, meskipun hanya untuk kasus demam biasa, yang akibatnya semakin dalam kocek yang harus dirogoh pasien untuk mendapat pelayanan kesehatan. Kami khawatir jika banyak dari kami kemudian memilih untuk tidak menolong pasien gawat daripada gagal berusaha kemudian masuk bui.

Untuk pejabat negeri ini mungkin tidak masalah merogoh kocek lebih dalam, atau kalau tidak mau bersabar, tinggal nyebrang ke negeri tetangga. Tapi untuk sebagian besar rakyat, yg untuk makan saja susah, mungkin mereka memilih untuk tetap diam dalam kesakitannya di rumah atau kemudian pergi k klinik "Tong Seng". Apakah klinik Tongseng dan sejenisnya sanggup menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan penderita gizi buruk?

Kami sudah cukup lama bersabar dalam kerja2 pengabdian yang nyaris seperti perbudakan ini. Meskipun banyak yang berkata, "kalau ga suka, ga usah aja jadi dokter, atau ya begini indonesia,kalo ga suka pindah aja ke LN", sejenak ijinkan kami mencoba meminta untuk tetap dapat melayani dalam Kepastian dan perlindungan hukum yang adil. Kami bukan minta kekebalan hukum, tapi Ijinkan kami untuk tetap melayani saudara kami di negeri ini dengan kemampuan tertinggi kami dalam perlindungan hukum yang berkeadilan.

---Ya..tapi mbok ya ga usah pake demo atao mogok. Kesannya gimana gitu, kok dokter sama kaya buruh.--

betul, anggapan demo atau mogok hanya pantas dilakukan buruh, itu sebuah persepsi yang selama ini memenjarakan dokter justru menjadi makhluk yang tidak berani bersikap. Memilih diam untuk semua ketidak adilan yang terjadi di depan mata. Memilih bertahan dalam ketidakadilan meskipun tembok2nya tak kunjung berhasil ditembus.

Dokter demo/mogok, sudah banyak terjadi di negara maju lainnya. Di Kanada, dokter mogok berhasil memaksa pemerintah menaikkan anggaran kesehatannya. Di israel, mogok pelayanan selama 4 bulan, berhasil memaksa pemerintah melakukan perubahan yg fundamental dalam sistem kesehatannya. Bahkan di sebuah jurnal disebutkan berpengaruh positif pada penurunan angka mortalitas.

"Ah..itu kan di luar negeri, tetep aja di indonesia hal ini nggak pantes."

Jika memang demikian, Kami Mohon maaf atas semua pilihan perjuangan yang kami ambil. Bung Karno dan jendral Sudirman pun tak selalu sepakat dalam cara memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Sekaligus kami memohon maaf atas segala keterbatasan kami melayani pasien yang penuh kekurangan dan terus perlu kami perbaiki. Naluri kami adalah melayani. Semoga semuanya tidak menjadi "dosa" yang tak termaafkan.

Tapi peperangan belum usai, karena Sejatinya peperangan ini bukan lah perang dokter vs pasien. Tapi perang rakyat Indonesia melawan ketidakadilan, perjuangan rakyat Indonesia menghadirkan Sehat yang berkeadilan di negeri ini.

Let's Unite, Let's Make A Change.

Rabu, 27 November 2013

Daurah Siyasih KAMMI Kom.Unhas

Daurah siyasih KAMMI kom.Unhas. "Membentuk insan politik yang tangguh dan berkarakter"
30 november- 1 Desember 2013.


Geologi Regional



GEOLOGI REGIONAL

  
2.1 Geomorfologi Regional
            Berdasarkan tinjauan geologi regional, daerah penelitian termasuk dalam wilayah lembar Pangkajene dan Watampone Bagian Barat Sulawesi yang secara administratif terletak pada koordinat 119o5’00” – 120o45’00” BT dan 4o – 5o LS
Sukamto, 1982 membagi Geomorfologi regional daerah penelitian termasuk dalam wilayah lembar Pangkajene dan Watampone bagian Barat Sulawesi. Lembar peta ini berbatasan dengan Lembar Majene-Palopo di bagian utara, Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai di bagian selatan, Selat Makassar di bagian barat dan Teluk Bone di bagian timur.
Pada peta Lembar Pangkajene dan Watampone Bagian barat secara umum terdapat dua baris pegunungan yang memanjang hampir sejajar, pada arah utarabaratlaut dan dipisahkan oleh lembah Sungai Walanae (Sukamto, 1982).
Pegunungan pada bagian barat menempati hampir setengah luas daerah, melebar di bagian selatan dan menyempit di bagian utara dengan ketinggian rata-rata 1500 meter. Pembentuknya sebagian besar berupa batuan gunungapi dan batugamping. Pegunungan pada bagian timur lebih sempit dan rendah, ketinggian puncak rata-ratanya 700 meter. Pembentuknya sebagian besar berupa batuan gunungapi  (Sukamto, 1982).
Lembah Walanae yang memisahkan kedua pegunungan tersebut di bagian utara lebih lebar daripada di bagian selatannya. Pada tengah lembah terdapat Sungai Walanae yang mengalir ke utara. Pada bagian selatan berupa perbukitan rendah dan di bagian utara berupa dataran aluvium.
Pada bagian utara terdapat dua daerah yang dicirikan oleh topografi karst yang dibentuk oleh batugamping formasi Tonasa. Kedua daerah bertopografi karst ini dipisahkan oleh pegunungan, yang tersusun oleh batuan gunungapi berumur Miosen Bawah sampai Pliosen. Pesisir Barat merupakan dataran rendah yang sebagian besar terdiri dari daerah rawa dan daerah pasang surut, beberapa sungai besar membentuk daerah banjir di dataran ini. Pada bagian timurnya terdapat bukit-bukit terisolir yang tersusun oleh batuan klastik gunungapi Miosen Pliosen (Sukamto, 1982)
Pesisir Barat ditempati oleh morfologi berbukit memanjang rendah dengan arah umum baratlaut-tenggara. Pantainya berliku-liku membentuk beberapa teluk. Daerah ini tersusun oleh batuan Karbonat dari Formasi Tonasa (Sukamto, 1982).
2.2 Stratigrafi Regional
            Sukamto (1982), membagi Pulau Sulawesi menjadi tiga mandala geologi, yang didasarkan pada perbedaan litologi stratigrafi, struktur dan sejarahnya. ketiga mandala tersebut adalah Mandala Sulawesi bagian Barat, Mandala Sulawesi bagian Timur, dan Mandala Banggai Sula, dari ketiga mandala tersebut secara orogen yang paling tua adalah Mandala Sulawesi Timur dan yang termuda adalah Mandala Sulawesi bagian Barat.
Kelompok batuan tua yang umurnya belum diketahui terdiri dari batuan ultrabasa, batuan malihan dan batuan melange. Batuannya terbreksikan, tergerus dan mendaun dan sentuhannya dengan formasi disekitarnya berupa sesar atau ketidakselarasan. Penarikan radiomteri pada sekis yang menghasilkan 111 juta tahun kemungkinan menunjukkan peristiwa malihan akhir pada tektonik Zaman Kapur. Batuan tua ini tertindih tak selaras oleh endapan flysch Formasi Balangbaru dan Formasi Marada yang tebalnya lebih dari 2000 m dan berumur Kapur Akhir. Kegiatan magma mulai pada waktu itu dengan bukti adanya sisipan lava dalam flysch (Sukamto, 1982).
Batuan gunungapi berumur Paleosen (58,5-63,0 juta tahun) dan diendapkan dalam lingkungan laut, menindih tak selaras batuan flysch yang berumur Kapur Akhir. Batuan sedimen Formasi Mallawa yang sebagian besar dicirikan oleh endapan darat dengan sisipan batubara, menindih tak selaras batuan gunungapi Paleosen dan batuan flysch Kapur akhir. Ke atas Formasi Malawa ini secara berangsur beralih ke endapan karbonat Formasi Tonasa yang terbentuk secara menerus dari Eosen Awal sampai bagian bawah Miosen Tengah. Tebal Formasi Tonasa lebih kurang 3000 m, dan melampar cukup luas mengalasi batuan gunungapi Miosen Tengah di barat. Sedimen klastik Formasi Salo Kalupang yang Eosen sampai Oligosen bersisipan batugamping dan mengalasi batuan gunungapi Kalamiseng miosen Awal di Timur (Sukamto, 1982).
Sebagian besar pegunungan, baik yang di Barat maupun yang di Timur, mempunyai batuan gunungapi. Di pegunungan yang Timur, batuan itu diduga berumur Miosen Awal bagian atas yang membentuk Batuan Gunungapi Kalamiseng. Dilereng timur bagian utara pegunungan yang barat , terdapat Batuan Gunungapi Soppeng yang juga diduga berumur Miosen Awal. Batuan sedimen berumur Miosen Tengah sampai Pliosen Awal berselingan dengan batuan gunungapi yang berumur antara 8,93-9,29 juta tahun. Secara bersama batuan ini menyusun Formasi Camba yang tebalnya sekitar 5000 m. Sebagian besar pegunungan yang barat terbentuk dari Formasi Camba ini yang menindih tak selaras Formasi Tonasa (Sukamto, 1982).
Selama Miosen Akhir sampai Pliosen, di daerah yang sekarang jadi Lembah Walanae diendapkan sedimen klastik Formasi Walanae. Batuan ini tebalnya sekitar 4500 m, dengan bioherm batugamping koral tumbuh di beberapa tempat (Batugamping Anggota Tacipi). Formasi Walanae berhubungan menjari dengan bagian atas Formasi Camba. Kegiatan gunungapi selama Miosen Akhir sampai Pliosen awal merupakan sumber bahan bagi Formasi Walanae. Kegiatan gunungapi yang masih terjadi di beberapa tempat selama Pliosen, dan menghasilkan batuan gunungapi Parepare (4,25-4,95 juta tahun) dan Baturape-Cindako, juga merupakan sumber bagi formasi itu (Sukamto, 1982).
Terobosan batuan beku yang terjadi didaerah ini semuanya berkaitan erat dengan kegiatan gunungapi tersebut. Bentuknya berupa stok, sil dan retas bersusun beraneka ragam dari basal, andesit, trakit, diorit dan granodiorit yang berumur berkisar dari 8,3 sampai 19+ 2 juta tahun (Sukamto, 1982).
Setelah Pliosen Akhir, rupanya tidak terjadi pengendapan yang berarti di daerah ini, dan juga tidak ada kegiatan gunungapi. Endapan undak di utara Pangkajene dan di beberapa tempat ditepi Sungai Walanae, rupanya terjadi selama Pliosen. Endapan holosen yang luas berupa aluvium terdapat di sekitar Danau tempe, di dataran Pangkajene-Maros dan di bagian utara dataran Bone    (Sukamto, 1982).
Qac : Endapan Aluvium, Danau dan Pantai; lempung, lanau, lumpur, pasir dan kerikil di sepanjang sungai sungai besar dan pantai. Endapan pantai setempat mengandung sisa kerang dan batugamping koral.
Qpt : Endapan Undak; kerikil, pasir dan lempung membentuk dataran rendah bergelombang di sebelah utara Pangkajene. Satuan ini dapat dibedakan secara morfologi dari endapan aluvium yang lebih muda.
Tmc : Formasi Camba; batuan sedimen laut berselingan dengan batuan gunungapi; batupasir tufa berslingan dengan tufa, batupasir, batulanau, dan batulempung; konlomerat dan breksi gunungapi, dan setempat dengan batubara;  berwarna beraneka, putih, coklat, kuning, kelabu muda sampai kehitaman; umumnya mengeras kuat dan sebagian kurang padat; berlaapis dengan tebal antara 4 cm – 100 cm. Tufanya berbutir halus hingga lapili; tufa lempungan berwrna merah mengandung banyak mineral biotit; konglomerat dan breksinya terutama berkomponen andesit dan basal dengan ukuran antara 2 cm – 40 cm; batugamping pasiran dan batupasir gampingan mengandung pecahan koral dan mollusca ; batulempung gampingan kelabu tua dan napal mengandung foram kecil dan mollusca. Fosil-fosil yang ditemukan pada satuan ini menunjukkan kisaran umur Miosen tengah-Miosen Akhir (N.9 – N.15) pada lingkungan neritik. Ketebalan satuan sekitar 5.000 meter, menindih tidak selaras batugamping Formasi Tonasa (Temt) dan Formasi Mallawa (Tem), mendatar berangsur berubah jadi bagian bawah daripada Formasi Walanae (Tmpw); diterobos oleh retas, sill dan stock bersusunan basal piroksin, andesit dan diorit.

Tmcv : Anggota Batuan gunungapi ; batuan gunungapi bersisipan batuan sedimen laut; breksi gunungapi, lava, konglomerat gunungapi, dan tufa berbutir halus hingga lapilli; bersisipan batupasir tufaan, batupasir gampingan, batulempung mengandung sisa tumbuhan, batugamping dan napal. Batuannya bersusunan andesit dan basal, umumnya sedikit terpropilitkan, sebagian terkersikkan, amigdaloidal dan berlubang-lubang, ditrobos oleh retas, sill dan stock bersusunan basal dan diorit; berwarna kelabu muda, kelabu tua dan coklat. Penarikan Kalium/Argon pada batuan basal oleh Indonesian Gulf Oil berumur 17,7 juta tahun, dasit dan andesit berumur 8,93 juta tahun dan 9,92 juta tahun (J.D.Obradovich, 1972), dan basal dari Barru menghasilkan 6,2 juta tahun (T.M. van Leeuwen, 1978).
Beberapa lapisan batupasir dan batugamping pasirabn mengandung moluska dan sepaian koral. Sisipan tufa gampingan, batupasir tufa gampingan, batupasir gampingan, batupasir lempungan, napal dan batugamping mengandung fosil foraminifera. Berdasarkan atas fosil tersebut dan penarikan radiometri menunjukkan umur satuan ini adalah miosen tengah-Miosen Akhir.
Batuannya sebagian besar diendapkan dalam lingkungan neritik sebagai fasies gunungapi Formasi camba, menindih tidak selaras batugamping Formasi camba dan batuan Formasi Mallawa; sebagian terbentuk dalam lingkungan darat, setempat breksi gunugapi mengandung sepaian batugamping, tebal diperkirakan tidak kurang dari 4.000 meter.
Temt : Formasi Tonasa ; batugamping koral pejal, sebagian terhablurkan, berwarna putih dan kelabu muda; batugamping bioklastika dan kalkarenit, berwarna putih, coklat muda dan kelabu muda, sebagian berlapis, berselingan dengan napal Globigerina tufaan; bagian bawahnya mengandung batugamping berbitumen, setempat bersisipan breksi batugamping dan batugamping pasiran; di daerah Ralla ditemukan batugamping yang mengandung banyak serpihan sekis dan batuan ultramafik; batugamping berlapis sebagian mengandung banyak foraminifera kecil dan beberapa lapisan napal pasiran mengandung banyak kerang (pelecypoda) dan siput (gastropoda) besar. Batugamping pejal pada umumnya terkekarkan kuat; di daerah Tanete Riaja terdapat tiga jalur napal yang berselingan dengan jalur batugamping berlapis.
Umur Formasi Tonasa adalah Eosen Atas sampai Miosen Tengah (Sukamto & Supriatna, 1982, dalam Bhakti, 2003) lingkungan pengendapannya neritik dangkal hingga dalam dan laguna. Tebal Formasi diperkirakan tidak kurang dari 3000 meter, menindih selaras batuan Formasi Mallawa, dan tertindih tak selaras oleh Formasi Camba, diterobos oleh sill, retas dan stock batuan beku yang bersusunan basal, trakit dan diorit.
Batugamping Formasi Tonasa telah dibagi menjadi 5 bagian berdasarkan fasiesnya. Biru Area Kabupaten Bone, Ralla Area Kabupaten Barru, Central Area Kabupaten Pangkep, Pattunuang Asue Area Kabupaten Maros dan Nassara Area Kabupaten Jenneponto. Ralla area disusun oleh fasies redeposited terdiri dari batugamping fragmental berselingangan dengan napal, dibeberapa tempat menunjukkan batugamping dengan komponen foram besar, algae serta koral.
Tem : Formasi Mallawa ; batupasir, konglomerat, bstulsnsu, batulempung, napal dengan sisipan lapisan atau lensa batubara dan batulempung; batupasirnya sebagian besar batupasir kuarsa adapula yang arkose, graywacke dan tufaan, umumnya berwarna kelabu muda dan coklat muda; pada umumnya bersifat rapuh, kurang padat; konglomeratnya sebagian kompak; batulempung, batugamping dan napal umumnya mengandung mollusca yang belum diperiksa, dan berwarna kelabu muda sampai kelabu tua; batubara berupa lensa setebnal beberapa centimeter dan berupa lapisan sampai 1,5 meter.
Berdasarkan atas kandungan fosil menunjukkan kisaran umur Paleogen dengan lingkungan paralis dampai laut dangkal. Tebal Formasi ini tidak kurang dari 400 meter; tertindih selaras oleh batugamping Temt, dan menindih tak selaras batuan sedimen kl dan batuan gunungapi Tpv.
Kb: Formasi Balangbaru;  sedimen tipe flysch ; batupasir berselingan dengan batulanau, batulempung, dan serpih; bersisipan konglomerat, tufa dan lava; batupasirnya bersusunan grewake dan arkosa, sebagian tufaan dan gampingan, pada umumnya menunjukkan struktur turbidit; dibeberapa tempat ditemukan konglomerat dengan susunan basal, andesit, diorit, serpih, tufa terkesikkan, sekis, kuarsa dan bersemen bartupasir; pada umumnya padat dan sebagian serpih terkesikkan. Formasi ini mempunyai ketebalan sekitar 2000 meter, berumur Kapur Atas, tertindih tidak selaras batuan formasi Mallawa dan batuan gunungapi terpropilitkan, dan menindih tidak selaras kompleks tektonik Bantimala. Berdasarkan fasiesnya Formasi Balangbaru telah di bagi menjadi tiga anggota yaitu: Bua member, Panggalungan member dan Allup member (Hasan, 1991). Anggota Bua dicirikan oleh selangseling batupasir menengah–kasar dengan lanau dan serpih setempat conglomerat dan batupasir sangat kasar. Anggota Panggalungan umumnya disusun oleh batulanau, serpih selang-seling dengan batupasir Bantimurung dan berlapis tipis.
Tmsv : batuan gunungapi Soppeng; breksi gunungapi dan lava, dengan sisipan tufa berbutir pasir sampai lapili dan batulempung; dibagian utara lebih banyak tufa dan breksi, sedangkan dibagian selatan lebih banyak lavanya; sebagian bersusunan basal piroksin dan sebagian basal leusit, kandungan leusitnya semakin banyal ke arah Selatan; sebagian lavanya berstruktur bantal dan sebagian terbreksikan; breksinya berkomponen antara 5 cm – 50 cm, warnanya kebanyakan kelabu tua sampai kelabu kehijauan.
Batuan gunung api ini pada umumnya terubah kuat , amigdaloidal dengan mineral sekunder berupa urat karbonat dan silikat, diterobos oleh retas ( 0,5 m – 1,0 m ) menindih tak selaras batugamping Formasi Tonasa dan ditindih selaras batuan Formasi camba; diperkirakan berumur Miosen Bawah.
D : Diorit – Granodiorit ; terobosan diorit dan granodiorit, terutama berupa stok dan sebagian berupa retas, kebanyakan bertekstur forfiri, berwarna kelabu muda sampai kelabu. Diorit yang tersingkap di sebelah Timur Birru menerobos batupasir Formasi Balangbaru dan batuan ultramafik. Penarikan kalium/Argon pada biotit menghasilkan 9,03 juta tahun ( J.D.Obradovich, 1974).
T  :Trakit ;  terobosan trakit berupa stok, sil dan retas; bertekstur porfiri kkasar dengan fenokris sanidin 3 cm panjangnya; berwarna putih keabuan sampai kelabu muda. Di tanete Riaja trakit menerobos batugamping Formasi Tonasa dan di Utara Soppeng menerobos batuan gunung api Soppeng ( Tmsv). Penarikan kalium / argon trakit menghasilkan; pada feldspar 8,3 juta tahun dan pada biotit 10,9 juta tahun ( Indonesia Gulf Oil, 1972).
 m : Kompleks Melange, batuan campuraduk secara tektonik terdiri dari grewake, breksi, konglomerat, batupasir terbreksikan, srpih kelabu, serpih merah, rijang radiolaria merah, batusabak, sekis ultramafik, basalt, diorit dan lempung, himpunan batuan ini mendaun, kebanyakan miring ke arah timurlaut, dan tersesarnaikkan ke arah baratdaya, satuan ini tebalnya tidak kurang dari 1750 m dan mempunyai sentuhan sesar dengan satuan batuan disekitarnya (Sukamto, 1982).
S : Batuan Malihan, sebagian besar sekis dan sedikit genes, secara megaskopis terlihat mineral diantaranya glaukopan, garnet, epidot, mika dan klorit. Batuan malihan ini umumnya berperdaunan miring ke arah timurlaut, sebagian terbreksikan dan tersesarkan naik kearah baratdaya. Satuan ini tebalnya tidak kurang dari 2000 m dan bersentuhan sesar dengan satuan batuan disekitarnya. Penarikan Kalium/Argom pada sekis di Timur Bantimala menghasilkan umur 111 juta tahun (J.D.Obradovich, hubungan tertulis,1975).
 Ub : batuan Ultrabasa ; peridotit, serbagian besar terserpentinitkan, berwarna hijau tua sampai kehitaman, kebanyakan terbreksikan dan tergerus melalui sesar naik ke arah barat daya; pada bagian yang pejal terlihat struktur berlapis, dan dibeberapa tempat mengandung lensa kromit; satuan ini tebalnya tidak kurang dari 2500 meter, dan mempunyai sentuhan sesar dengan satuan batuan disekitarnya.
 2.3 Struktur Geologi Regional
Proses tektonik di bagian barat ini berlangsung dari Kala Trias sampai Miosen Awal. Akhir kegiatan gunungapi Miosen Awal itu diikuti oleh tektonik yang menyebabkan terjadinya permulaan terban Walanae yang kemudian menjadi cekungan tempat pembentuk Formasi Walanae. Menurunnya terban Walanae dibatasi oleh dua sistem sesar normal, yaitu sesar Walanae dan sesar Soppeng. (Sukamto, 1982)
Sesar utama yang berarah utara-baratlaut terjadi sejak Miosen Tengah, dan tumbuh sampai setelah Pliosen. Perlipatan besar yang berarah hampir sejajar dengan sesar utama diperkirakan terbentuk sehubungan dengan adanya tekanan mendatar berarah kira-kira timur-barat pada waktu sebelum akhir Pliosen. Tekanan ini mengakibatkan pula adanya sesar sungkup lokal yang menyesarkan batuan Pra-Kapur Akhir. Perlipatan dan pensesaran yang relatif lebih kecil di bagian barat di pegunungan barat yang berarah barat laut-tenggara dan merencong, kemungkinan besar terjadi oleh gerakan mendatar ke kanan sepanjang sesar besar. (Sukamto, 1982)