Rabu, 29 Januari 2014

Mahasiswa di Tahun Politik & Menatap Indonesia Lima Tahun Kedepan

Mahasiswa di Tahun Politik  & Menatap Indonesia Lima Tahun Kedepan
Mahasiswa sabagai salah satu komponen yang memiliki posisi dan kedudukan akademis yang lebih tinggi ketika dibandingkan dengan strata pendidikan masyarakat pada umumnya, Mulai dari masyarakat yang tidak mengenyam bangku sekolah, siswa sekolah Dasar, siswa  SMP dan sampai pada siswa SMA. Maka kita akan menemukan bahwa mahasiswa tidak bisa dipandang sebelah mata ketika kita liat berdasarkan strata pendidikan akademisnya, meski untuk beberapa tahun terakhir mengalami kemunduran dari segi gerakan. Ketika disebutkan kalimat mahasiswa maka kita akan berpikir dan terarahkan pada beberapa bentuk karakter idealisme mahasiswa itu sendiri sebagai komponen yang memiliki pengaruh yang tak sedikit bagi bangsa dan Negara Indonesia, kita mungkin masih ingat dengan kalimat Agen Perubahan (agent of  change), fungsi kontrol sosial (social control), fungsi penguatan moral (Moral Force) atau dengan kalimat fungsi penyedia  tenaga penggerak (Iron Stock). Itulah sekelumit fungsi dan idealisme yang dimiliki dan bahkan harus dimiliki oleh seorang mahasiswa.
Sadar atau tidak sebagai seorang mahasiswa dan pemuda Indonesia selain kita dibebankan untuk menjadi pembelajar sejati untuk kemajuan Negara tercinta kita juga senantiasa dituntut untuk dapat menjadi sosok pribadi-pribadi yang kritis terhadap berbagai dinamika kemasyarakatan, sosial, ekonomi dan politik dinegeri ini, namun entah kita sadari atau tidak maka kita akan menemukan kenyataan yang berbeda ketika kita melihat kelompok pemuda dan mahasiswa khususnya. Kita kerap kali menemukan mahasiswa yang senantiasa menjunjung dan menyuarakan idealisme mereka  sebagai agen perubahaan, adapula yang lebih memilih sebagai akademisi tulen tanpa idealisme dan cenderung menjauhi kehidupan sosial serta bersifat acuh terhadap dinamika yang tengah terjadi dimasyarakat dan tak sedikit pula mahasiswa yang cenderung hedonis serta lebih memilih menyibukkan diri dengan berbagai hiburan dan kebiasaan yang  cenderung membuang-buang waktu dan tak kalah menyedihkannya kelompok mahasiswa ini juga tak menjadikan nilai akademik yang baik sebagai tujuan mereka.
Menyongsong tahun politik 2014
Tidak bisa kita pungkiri pesta politik lima tahunan akan senantisa mempengaruhi sedikit-banyaknya perilaku dan kondisi kemasyarakatan penduduk Indonesia pada umumnya, karena momen ini akan banyak berpengaruh terhadap kondisi sosial, ekonomi dan politik yang ada dinegara Indonesia. Pesta demokrasi yang dilaksanakan 5 tahun sekali untuk memilih pemimpin Eksekutif (Presiden) dan legislatif (DPR, DPRD I dan DPRD II) menjadi titik penentu segala kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dalam hal ini selama satu periode kepemimpinan, sehingga untuk menciptakan wujud pemerintahan yang adil, jujur, bijaksana dan betul-betul melaksanakan fungsinya sebagai pihak yang mengatur jalannya kehidupan bermasyarakat yang baik, maka dibutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat dalam menyukseskan agenda tersebut mulai dari pengawasan, pengawalan dan sampai pada pendukungan terhadap wakil rakyat ataupun dukungan terhadap presiden, sehingga masing-masing kita akan mempunyai kreteria dan pertimbangan-pertimbangan tersendiri dalam memilih siapa Presiden dan  Wakil rakyat yang kita ajukan dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.
Peran Mahasiswa Dalam Pemilu
Sebagai kelompok masyarakat yang seharusnya memiliki pemahaman dan kepekaan terhadap dinamika kebangsaan yang terjadi mahasiswa dalam hal ini memiliki fungsi untuk memberikan penyadaran terhadap masyarakat tentang arti penting dari memilih Presiden dan Wakil-wakil rakyat yang akan menyuarakan dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang memihak terhadap kepentingan umum guna menjalankan roda kehidupan masyarakat Indonesia secara adil, bijaksana dan sejahtera. Seharusnya sebagai kelompok masyarakat yang memiliki idealisme dan ingin melihat Negara tercinta bebas dari segala keterpurukan maka mahasiwa juga memiliki peran yang sangat strategis dalam mengawal jalannya pesta demokrasi lima tahunan ini agar berjalan secara aman, adil, terkendali dan jauh dari segala bentuk kecurangan. Yakinlah ketika pelaksanaan pemilu lima tahunan ini tidak terlaksana dengan baik dan bijak serta tidak menghasilkan tatanan pemerintahan yang ideal maka bukan hanya menjadi kesalahan pemerintah yang memegang tambuk kepemimpinan namun juga menjadi kesalahan kita bersama yang memang secara ideal harus melaksanakan fungsi pengawasan.
Menatap Indonesia Lima Tahun Kedepan Melalui Pemilu
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat ketika kita harus sengsara dibawah suatu pemerintahan yang tidak berpihak pada masyarakat, lima tahun bukanlah waktu yang singkat ketika kita harus hidup dalam penyesalan dan sakit hati akan pemerintah yang jauh dari harapan kita semua, lima tahun bukanlah waktu yang singkat ketika kita harus menerima kenyataan bahwa pemerintah tidak sedikitpun memperhatikan kesejahteraan para buruh, petani, pengemis dan orang-orang yang tak berdaya. Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk melakukan agenda-agenda perbaikan terhadap jalannya pemerintahan yang baik, adil, bijak dan memberikan kesejahteraan bagi segenap masyarakat Indonesia. Sehingga dalam memilih pemimpin nantinya entah Eksekutif (Presiden) ataupun Legislatif maka kita seharusnya memiliki pertimbangan yang matang serta didukung kriteria-kriteria yang ideal  bagi terciptanya tataran masyarakat yang baik. Agar kita tidak merasakan sengsara, menyesal dan sakit hati terhadap pemerintahan yang akan kita pilih dipesta demokrasi nantinya pada bulan April maka sungguh kita meski cerdas dan penuh  perhitungan dalam memilih sehingga pemilu mampu menghasilkan pemerintahan seperti apa yang kita inginkan bersama yang pastinya mampu memberikan kesejahteraan dalam setiap kebijakan, bijak dalam bertindak dan adil dalam memberi. Tahap selanjutnya ketika kita telah memahami arti penting pemilu dan fungsi kita, maka langka selanjunya adalah kita meski memberikan pengaruh dikalangan masyarakat serta mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih dan penuh pertimbangan dalam menganalisa dinamika kebangsaan.
Harapan untuk Indonesia yang lebih baik itu masih ada dan kita semua adalah orang-orang yang akan mewujudkannya.

Muh. Fadli
Staf Bin Sat KAMMI Daerah Makassar
(Mahasiwa Geologi 2010)