Mahasiswa
di Tahun Politik & Menatap Indonesia
Lima Tahun Kedepan
Mahasiswa
sabagai salah satu komponen yang memiliki posisi dan kedudukan akademis yang
lebih tinggi ketika dibandingkan dengan strata pendidikan masyarakat pada
umumnya, Mulai dari masyarakat yang tidak mengenyam bangku sekolah, siswa
sekolah Dasar, siswa SMP dan sampai pada
siswa SMA. Maka kita akan menemukan bahwa mahasiswa tidak bisa dipandang
sebelah mata ketika kita liat berdasarkan strata pendidikan akademisnya, meski
untuk beberapa tahun terakhir mengalami kemunduran dari segi gerakan. Ketika
disebutkan kalimat mahasiswa maka kita akan berpikir dan terarahkan pada
beberapa bentuk karakter idealisme mahasiswa itu sendiri sebagai komponen yang
memiliki pengaruh yang tak sedikit bagi bangsa dan Negara Indonesia, kita
mungkin masih ingat dengan kalimat Agen Perubahan (agent of change), fungsi kontrol sosial (social
control), fungsi penguatan moral (Moral Force) atau dengan kalimat fungsi
penyedia tenaga penggerak (Iron Stock).
Itulah sekelumit fungsi dan idealisme yang dimiliki dan bahkan harus dimiliki
oleh seorang mahasiswa.
Sadar
atau tidak sebagai seorang mahasiswa dan pemuda Indonesia selain kita
dibebankan untuk menjadi pembelajar sejati untuk kemajuan Negara tercinta kita juga
senantiasa dituntut untuk dapat menjadi sosok pribadi-pribadi yang kritis
terhadap berbagai dinamika kemasyarakatan, sosial, ekonomi dan politik dinegeri
ini, namun entah kita sadari atau tidak maka kita akan menemukan kenyataan yang
berbeda ketika kita melihat kelompok pemuda dan mahasiswa khususnya. Kita kerap
kali menemukan mahasiswa yang senantiasa menjunjung dan menyuarakan idealisme
mereka sebagai agen perubahaan, adapula
yang lebih memilih sebagai akademisi tulen tanpa idealisme dan cenderung
menjauhi kehidupan sosial serta bersifat acuh terhadap dinamika yang tengah
terjadi dimasyarakat dan tak sedikit pula mahasiswa yang cenderung hedonis
serta lebih memilih menyibukkan diri dengan berbagai hiburan dan kebiasaan yang cenderung membuang-buang waktu dan tak kalah menyedihkannya
kelompok mahasiswa ini juga tak menjadikan nilai akademik yang baik sebagai
tujuan mereka.
Menyongsong tahun
politik 2014
Tidak bisa kita
pungkiri pesta politik lima tahunan akan senantisa mempengaruhi
sedikit-banyaknya perilaku dan kondisi kemasyarakatan penduduk Indonesia pada
umumnya, karena momen ini akan banyak berpengaruh terhadap kondisi sosial, ekonomi
dan politik yang ada dinegara Indonesia. Pesta demokrasi yang dilaksanakan 5
tahun sekali untuk memilih pemimpin Eksekutif (Presiden) dan legislatif (DPR,
DPRD I dan DPRD II) menjadi titik penentu segala kebijakan yang akan diambil
oleh pemerintah dalam hal ini selama satu periode kepemimpinan, sehingga untuk
menciptakan wujud pemerintahan yang adil, jujur, bijaksana dan betul-betul
melaksanakan fungsinya sebagai pihak yang mengatur jalannya kehidupan
bermasyarakat yang baik, maka dibutuhkan peran serta seluruh komponen
masyarakat dalam menyukseskan agenda tersebut mulai dari pengawasan, pengawalan
dan sampai pada pendukungan terhadap wakil rakyat ataupun dukungan terhadap
presiden, sehingga masing-masing kita akan mempunyai kreteria dan
pertimbangan-pertimbangan tersendiri dalam memilih siapa Presiden dan Wakil rakyat yang kita ajukan dalam pesta
demokrasi lima tahunan ini.
Peran Mahasiswa Dalam Pemilu
Sebagai
kelompok masyarakat yang seharusnya memiliki pemahaman dan kepekaan terhadap
dinamika kebangsaan yang terjadi mahasiswa dalam hal ini memiliki fungsi untuk
memberikan penyadaran terhadap masyarakat tentang arti penting dari memilih
Presiden dan Wakil-wakil rakyat yang akan menyuarakan dan menjalankan
kebijakan-kebijakan yang memihak terhadap kepentingan umum guna menjalankan
roda kehidupan masyarakat Indonesia secara adil, bijaksana dan sejahtera.
Seharusnya sebagai kelompok masyarakat yang memiliki idealisme dan ingin
melihat Negara tercinta bebas dari segala keterpurukan maka mahasiwa juga
memiliki peran yang sangat strategis dalam mengawal jalannya pesta demokrasi
lima tahunan ini agar berjalan secara aman, adil, terkendali dan jauh dari
segala bentuk kecurangan. Yakinlah ketika pelaksanaan pemilu lima tahunan ini
tidak terlaksana dengan baik dan bijak serta tidak menghasilkan tatanan
pemerintahan yang ideal maka bukan hanya menjadi kesalahan pemerintah yang memegang
tambuk kepemimpinan namun juga menjadi kesalahan kita bersama yang memang
secara ideal harus melaksanakan fungsi pengawasan.
Menatap Indonesia Lima
Tahun Kedepan Melalui Pemilu
Lima
tahun bukanlah waktu yang singkat ketika kita harus sengsara dibawah suatu
pemerintahan yang tidak berpihak pada masyarakat, lima tahun bukanlah waktu
yang singkat ketika kita harus hidup dalam penyesalan dan sakit hati akan
pemerintah yang jauh dari harapan kita semua, lima tahun bukanlah waktu yang
singkat ketika kita harus menerima kenyataan bahwa pemerintah tidak sedikitpun
memperhatikan kesejahteraan para buruh, petani, pengemis dan orang-orang yang
tak berdaya. Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk melakukan
agenda-agenda perbaikan terhadap jalannya pemerintahan yang baik, adil, bijak
dan memberikan kesejahteraan bagi segenap masyarakat Indonesia. Sehingga dalam
memilih pemimpin nantinya entah Eksekutif (Presiden) ataupun Legislatif maka
kita seharusnya memiliki pertimbangan yang matang serta didukung kriteria-kriteria
yang ideal bagi terciptanya tataran
masyarakat yang baik. Agar kita tidak merasakan sengsara, menyesal dan sakit
hati terhadap pemerintahan yang akan kita pilih dipesta demokrasi nantinya pada
bulan April maka sungguh kita meski cerdas dan penuh perhitungan dalam memilih sehingga pemilu
mampu menghasilkan pemerintahan seperti apa yang kita inginkan bersama yang
pastinya mampu memberikan kesejahteraan dalam setiap kebijakan, bijak dalam
bertindak dan adil dalam memberi. Tahap selanjutnya ketika kita telah memahami
arti penting pemilu dan fungsi kita, maka langka selanjunya adalah kita meski
memberikan pengaruh dikalangan masyarakat serta mendorong masyarakat untuk
lebih bijak dalam memilih dan penuh pertimbangan dalam menganalisa dinamika
kebangsaan.
Harapan untuk Indonesia
yang lebih baik itu masih ada dan kita semua adalah orang-orang yang akan
mewujudkannya.
Muh. Fadli
Staf Bin Sat KAMMI Daerah Makassar
(Mahasiwa Geologi 2010)
Staf Bin Sat KAMMI Daerah Makassar
(Mahasiwa Geologi 2010)