Pengabdian
itu kami namakan KKN
Amanat
Tridarma perguruan tinggi mengingatkan kita akan berbagai bentuk usaha dan
kegiatan dalam memberikan kontribusi yang nyata dari masyarakat kampus sendiri
sebagai pengayom bagi perkembangan bangsa, negara, masyarakat dan pemerintahan terhadap bidang
ekonomi, ilmu pengetahuan, sosial, politik, kemasyarakatan, pertanian dan
dibidang-bidang yang terkait didalamnya, dimana Kontribusi-kontribusi tersebut
seyogyanya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat strata
sosial dan strata ekonomi yang mengikat dimasyarakat itu sendiri.
Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian masyarakat merupakan pokok dari tridarma perguruan
tinggi yang dijadikan acuan dalam mengemban tugas pengembangan masyarakat untuk
kemajuan bangsa, Negara dan masyarakat.
Pendidikan
sebagai pilar yang menopang perkembangan masyarakat haruslah mendapatkan porsi
yang cukup besar ketika kita akan melaksanakan tugas sebagai pengayom
masyarakat yang pada hakekatnya tidak hanya dibutuhkan oleh insan insan
terdidik dalam hal ini sivitas akademika universitas/perguruan tinggi namun
juga harus diimbangi oleh pemahaman dan pengertian masyarakat dalam penerapannya dilapangan agar tidak
terjadi kesalahan dan kekeliruan.
Penelitian
dalam tridarma perguruan tinggi bagi segenap sivitas akademika
universitas/perguruan tinggi juga memiliki posisi yang strategis dalam
mengemban amanah sebagai pengayom masyarakat, betapa tidak perkembangan
teknologi, pendidikan, seni dan budaya dimasyarakat juga harus senantiasa
dijadikan acuan dalam menganalisa dan melihat problematika-problematika yang
terjadi didalam masyarakat. Sehingga dalam kaitannya dengan pendidikan dan
penelitian untuk pengembangan masyarakat dapat sejalan dalam merumuskan
berbagai solusi terhadap masalah-masalah yang ada dalam masyarakat.
Pengabdian
masyarakat dalam bingkai Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah menjadi suatu agenda
wajib bagi pelaksanaan Pendidikan diperguruan tinggi, hal ini didasarkan pada
peraturan presiden pada tahun 1971 dengan inisiasi tiga perguruan tinggi
negeri, diantaranya ; Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin
(Unhas) dan Universitas Andalas (Unand).
Universitas
Hasanuddin sendiri sebagai pelopor pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam bentuk kuliah kerja nyata (kkn) telah
menginjak paruh waktu 43 tahun dalam pelaksanaannya serta telah menginjak pada
angkatan yang ke 87. Pada pelaksanaan KKN angkatan ke 87 ini mengambil tema “Inovasi Bagi Masyarakat Untuk Menjadi
Universitas Berstandar Internasional” diikuti oleh lebih dari 3000 orang
mahasiswa yang terbagi atas KKN regular, KKN tematik, KKN kebangsaan dan KKN
Internasional.
Kuliah
Kerja Nyata telah menjadi agenda utama yang harus diselesaikan oleh seorang
mahasiswa sebelum menginjakkan kaki kedunia kerja dan sebelum memberikan
pengabdian sesungguhnya kepada masyarakat luas sesuai dengan bidang dan
konsentrasi yang tengah digeluti. Terlebih lagi sebagai sivitas akademika
Universitas Hasanuddin, kami dalam hal ini peserta KKN angkatan 87 memiliki
tantangan tersendiri untuk membuktikan jiwa merah dan semangat membara
Universitas Hasanuddin sebagai almamater tercinta kami.
Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler Universitas Hasanuddin pada angkatan 87 tahun
2014 ini mengambil tiga Kabupaten besar yang ada di provinsi Sulawesi-selatan
sebagai daerah observasi dan pengembangan, diantaranya adalah : Kabupaten Bone,
Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Enrekang. Hal tersebut juga menjadi bagian yang
semakin membuat kami tertantang untuk membuktikan pengabdian terbaik bagi
setiap daeran pengembangan yang menjadi tugas dan tanggung jawab kami, terlebih
lagi ketika paserta yang bersangkutan merupakan putra daerah.
Menganalisa
masalah-masalah yang ada dimasyarakat dan memberikan solusi-solusi kreatif
merupakan sasaran strategis yang seharusnya ditawarkan dan dikerjakan oleh
seluruh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN). Solusi yang ditawarkan berupa program
kerja sebisa mungkin memberikan perubahan bagi masyarakat kearah yang lebih
baik sebagai bentuk kontribusi dan pengabdian mahasiswa KKN untuk masyarakat,
dengan prinsip bagaimanapun keadaannya, sesingkat apapun waktunya dan
seberapapun dananya kami tetap akan mengapdi untuk masyarakat.
Pengabdian
masyarakat merupakan salah satu pilar penting dalam tridarma perguruan tinggi.
Sebagai sebuah institusi, perguruan tinggi memiliki tugas dalam menghasilkan
dan mencetak insan akademik yang nantinya akan membangun dari segala segi
kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Sebelum perguruan tinggi
menghasilkan dan mencetak insan akademik yang tangguh dalam mengembangkan masyarakat,
dibutuhkan beberapa proses yang nantinya akan membentuk jiwa
akademisi-akademisi yang memiliki kepekaan sosial dalam melihat dan memecahkan
permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Proses-proses pembentukan
tersebut bermula dari karakter dasar yang dimiliki oleh manusia sejak kecil
berlanjut ketahap pendidikan dibangku sekolah (SD, SMP dan SMA) dan berakhir
ditahapan proses pengembangan dan penguatan karakter di bangku perguruan
tinggi.
Proses
pembentukan jiwa dengan kepekaan sosial yang baik dan penguatan karakter harus
senantiasa sejalan dengan perkembangan kekinian masyarakat secara umum. Hal ini
didasarkan pada kesadaran bahwa masyarakat akan cenderung berkembang dari segi
pemikiran dan teknologi dari masa ke masa. Sehingga kepakaan yang dimiliki oleh
insan akademik juga harus senantiasa diasah dan diperkuat dengan landasan
kekinian.
Pengabdian
masyarakat dalam bingkai Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah menjadi agenda rutin
untuk melihat bagaimana tingkat kepedulian dan kepekaan masyarakat (civitas) akademika
perguruan tinggi terhadap permasalahn yang dihadapi oleh masyarakat. Kemampuan
untuk melihat permasalahan, membaca situasi dan memberikan solusi yang solutif
terhadap kendala masyarakat dalam menjalankan roda bermasyarakat merupakan kemampuan
dasar yang senantiasa harus ada dalam diri setiap insan akademik perguruan
tinggi. KKN sendiri sebagai sarana untuk menguji dan melihat bagaimana
masyarakat kampus dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat juga akan
menjadi ajang eksistensi perguruan tinggi ditengah-tengah masyarakat, kesan
masyarakat terhadap pelaksanaan KKN juga harus menjadi catatan tersendiri bagi
para penyelenggara dan peserta Kuliah Kerja Nyata. Sebagai contoh kampus merah
Universitas Hasanudin Makassar. Ketika berbicara tentang prestasi nasional dan
internasional maka kampus merah adalah sebuah kampus terbesar dan terbaik
dikawasan Indonesia timur dan bahkan merupakan perguruan tinggi negeri dengan
status akreditasi A yang mana hanya ada empat perguruan tinggi negeri se indonesia
yang berstatus sama. Setidaknya sebagai perguruan tinggi negeri program KKN
Unhas lebih kreatif dan solutif disbanding perguruan tinggi lainnya terhadap
pemasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Beberapa
waktu lalu secara pribadi penulis bertemu dan berbincang dengan salah seorang
alumni Unhas yang telah bekerja disalah satu media local yang ada di kabupaten
Bone. Dalam perbincangan tersebut, selaku peserta KKN dari Unhas saya sedikit
terusik dengan perkataan alumni unhas tersebut, beliau sempat mengatakan
“ketika mahasiswa KKN unhas hanya melakukan agenda yang sama dengan mahasiswa
KKN perguruan tinggi lainnya yang ada disulawesi mau dikemanakan prestasi
internasional dan nasional yang telah diraih unhas selama ini”. Lebih lanjut
beliau mengatakan “kalau hanya sekedar program pembangunan fisik, mahasiswa
dari kampus manapun bisa melakukannya, bahkan kalau hanya sekedar pengecetan
batas desa murid sekolah dasarpun mampu melakukannya, katanya unhas ingin
menjadi Wordl Class University…?”. Secara pribadi sebagai mahasiswa KKN Unhas
saya merasa terusik dengan perkataan
tersebut, tapi memang benar adanya. Beliau juga memberi masukan agar program
kerja yang sifatnya pembangunan fisik bisa diminimalisir dan lebih menonjolkan
pengembangan masyarakat dari segi mental dan pemahaman.
Pengembangan
masyarakat dari segi pendidikan dan pemahaman akan jauh lebih bermakna
ketimbang pembangunan sarana fisik. Untuk seluruh mahasiswa terkhusus untuk
teman-teman peserta KKN Unhas yang notabene mamiliki sedikit keunggulan
dibidang prestasi dibanding perguruan tinggi lainnya. Hal ini disetidaknya bisa
memotivasi kita semua dalam melakukan agenda pengembangan masyarakat kearah
yang lebih baik, tidak sekedar melaksanakan program-program rutin yang
cenderung umum dilakukan oleh mahasiswa KKN namun bisa memberikan efek yang
besar bagi perkembangan masyarakat kedepannya. Kita berKKN tidak hanya sekedar melaksanakan
dan menyelesaikan tahapan akademik, namun sarana inilah yang akan mengembangan
kemampuan dan kepekaan kita terhadap persoalan-persoalan yang ada dimasyarakat,
kita mungkin akan berpikir bahwa sarana ini bisa kita manfaatkan untuk sekedar
menunaikan kewajiban atau hanya sekedar agenda rutinitas yang harus
diselesaikan sebelum meninggalkan perguruan tinggi, namun lebih jauh dari hal
tersebut, berKKN merupakan ajang kita untuk bermasyarakat, menjadi masyarakat
dan berbakti untuk masyarakat.
Kita harus senantiasa
memegang prinsip bahwa; bagaimanapun keadaannya, sesingkat apapun waktunya dan
seberapapun dananya kami tetapakan mengapdi untuk masyarakat.
Muh.Fadli
Teknik Geologi 2010
Pengurus KAMMI Daerah Makassar
Teknik Geologi 2010
Pengurus KAMMI Daerah Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar