Indonesia tanpa korupsi.!
Mungkinkah…..?
Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini telah menetapkan empat terdakwa korupsi
proyek pembangunan wisma atlet di Palembang senilai Rp180 miliar. Mereka adalah
Muhammad Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang, Wafid Muharam dam El Idris. Satu
tersangka baru korupsi wisma atlet adalah artis cantik yang juga wakil Sekjen
Partai Demokrat Angelina Sondakh. Namun hingga kini Anggie sendiri belum
dilakukan penahanan, bagai
ditelan bumi. Betapa lucunya negeri ini...!!! Beda dengan Angie, empat terdakwa
kasus korupsi wisma atlet yang disebutkan di atas, yaitu Nazaruddin, Mindo
Rosalina Manulang, Sesmenpora Wafid Muharam dan Manager Marketing PT Duta Graha
Indah El Idris, saat ini telah merasakan dinginnya dinding penjara. Nama-nama
lain yang diduga terlibat dan masih diselidiki KPK adalah Menteri Pemuda dan
Olahraga Andi Malarangeng. Bahkan disebut-sebut Gubernur Sumatra Selatan Alex
Nurdin juga menikmati proyek wisma atlet dengan menerima fee sebesar 2,5 persen
dari proyek senilai Rp180 miliar tersebut. Meski kemudian hal itu dibantah
keras Alex Nurdin.
Nama
lainnya yang masih melenggang dalam pusara korupsi wisma atlet ini adalah Wayan
Koster, anggota fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di DPR RI.
Dalam persidangan terdakwa korupsi wisma atlet M Nazarudin, Wayan dituduh
menerima uang senilai Rp
5
miliar dari Group Permai. Koster sendiri telah dicegah keluar negeri oleh KPK
sejak 2 Februari 2012 lalu. Namun Koster hingga kini belum juga ditetapkan
sebagai terangka. Menpora yang hadir sebagai saksi dalam kasus suap wisma atlet
untuk tersangka Nazaruddin, membantah tuduhan yang dirinya terkait dalam kasus
ini. Menurut Andi, dirinya sama sekali tidak pernah menerima fee sebesar
delapan persen seperti yang dituduhkan Mindo Rosalina Manulang, mantan anak
buah M. Nazaruddin.
Siapakah sebenarnya yang paling berperan dalam
korupsi wisma atlet? Apakah pengungkapan kasus korupsi yang ini akan jalan
ditempat? Atau memang akan terus bergulir dengan memunculkan terdakwa-terdakwa
baru..??
Seiring berjalannya kasus ini, banyak opini yang terbangun dimasyarakat yang mempertanyakan sampai dimana eksistensi dan peranan institusi KPK
dalam pemberantasan korupsi yang tengah menjerat oknum-oknum pejabat dan
anggota partai besar pemengang kekuasaan, bahkan ada anggapan yang menyatakan
bahwa isu kenaikan harga BBM baru-baru ini yang gencar dibicarakan publik
adalah salah satu bentuk pengalihan isu kasus-kasus besar yang tengah menyeret
nama para elit partai penguasa. Silahkan kita lihat bagaimana keberadaan kasus
bank century, proyek ambalat, kasus BLBI serta yang paling menyorot perhatian
publik adalah keberadaan kasus korupsi wisma atlet, yang eksistensinya kini
seakan tertutupi dengan adanya rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah
beberapa waktu yang lalu.
Negara
ini seakan telah kehilangan harga diri sebagai sebuah
Negara, akibat para oknum elit politiknya yang terkesan menjadikan jabatan
sebagai sarana penghasil pundi-pundi kekayaan bukan sebagai sarana untuk
mengabdi pada bangsa dan negara. Ketika ditanya, apa yang dibutuhkan Negara ini
agar harga diriya dapat kembali dan terbebas dari segala bentuk Korupsi, kolusi
dan nepotisme, jawabanya adalah pemimpin-pemimpin yang berjiwa muslim dan
berkepribadian negarawan, karena dari tangan orang-orang muslimlah kemudian
sebuah peradaban agung sepanjang sejarah kehidupan manusia berdiri kokoh dan dengan bekal
pengetahuan negarawan yang dimiliki para
panji panji muslim negarawan kemudian tercipta suatu tatanan Negara Madina
(pen.madani) atau civil society yang telah terbukti sebagai suatu tatanan
Negara yang terbaik sepanjang sejarah peradaban manusia.
Esensinya
seseorang yang melakukan tindak korupsi adalah suatu implementasi karena merasa
tidak puas terhadap apa yang telah dia miliki dan juga merasa bahwa tidak akan
ada orang yang kemudian akan mengetahui tindakannya tersebut. Namun beda halnya
dengan seorang yang memiliki keimanan dan wawasan yang tinggi tentang
kebangsaan, maka mereka akan berpikir bahwa senantiasa ada Allah Sang Maha
Melihat dan Maha Mengetahui segala yang dilakukan oleh manusia kapan dan
dimanapun ia berada dan akan mempertanggungjawabkan segala apa yang telah
diperbuatnya selain itu ia akan senatiasa berpikir bagaimana mensejahterakan
masyarakat tanpa harus menodai tangan sucinya dari segala dosa dan keburukan
serta kadang kala ia harus mengorbankan apa yang ia miliki semata-mata untuk
kebaikan umat.
Dengan
apa seorang muslim negarawan berkontribusi untuk kebaikan seluruh umat,?
Jawabannya adalah dengan pengorbanan jiwa, harta dan
pemikiran yang berlandaskan keislaman.
Para
pembaca sekalian, selogan “muslim Negarawan” bukanlah suatu selogan yang hanya
akan menjadi teori belaka tanpa aplikasi nyata, inilah saatnya kita tunjukkan
pada dunia bahwa kita adalah seorang muslim yang kaffah dan juga sebagai
seorang negarawan yang bertindak dan berperilaku semata-mata untuk kebaikan
dunia akhirat. Ketika sosok-sosok muslim negarawan menjadi pemegang panji
kepemimpinan, maka bukan hal yang tidak mungkin
jika kemudian Negara ini akan perlahan-lahan terlepas dari belenggu
tindakan korupsi, liberalisasi dan
segala keterpurukan yang melanda.
“Insya Allah muslim negarawan adalah solosi
permasalahan umat”
(KAMMI KOMISARIAT UNHAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar