PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
:
Batuan Metamorf Nama : Muh
Fadli
Hari/tgl: Rab , 24 Oktober 2012 Nim : D611 10 007
Perbesaran Total :
50x
No. urut :
01
No. peraga :
B20
Jenis Batuan :
Batuan Metamorf
Kedudukan : (x,y) - (57,14)
Deskripsi Material :
Ø Kuarsa (SiO2)
Warna pada nikol sejajar orange,warna
pada nikol silang putih keabu-abuan, pleokroisme tidak ada, relief
rendah,belahan tidak ada, pecahan tidak
rata, bentuk mineral anhedral-subhedral, indeks bias nmin > ncb,
ukuran mineral 0,2 mm - 4 mm, biasrangkap 0,003 orde I maka jenis gelapan bergelombang,
serta kembaran tidak ada.
Ø Muskovit (KAl2(OH)2(ALSi3O10)
Warna pada nikol sejajar orange
kecoklatan, warna pada nikol silang hijau kebiruan,pleokroisme tidak ada,relief
sedang, bentuk mineral euhedral sampai subhedral, belahan satu arah, pecahan
tidak rata, indeks bias nmin >
ncb, ukuran mineral 0,5 mm – 2,5 mm, biasrangkap 0,019 orde II,
sudut gelapan =
, maka termasuk gelapan miring dan
kembaran tidak ada.
Ø Biotit (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)
Warna
pada nikol sejajar orange kecoklatan, warna pada nikol silang coklat,
pleokroisme tidak ada, relief sedang, bentuk mineral euhedral sampai subhedral,
belahan tidak ada, pecahan rata, indeks
bias nmin > ncb, ukuran mineral 2,6 mm, sudut gelapan =
, maka termasuk gelapan simetri dan
kembaran tidak ada.
Persentasi Material :
Nama Mineral
|
I (%)
|
II (%)
|
III (%)
|
% rata-rata
|
Kuarsa
|
65
|
75
|
75
|
71,6
|
Muskovit
|
20
|
20
|
15
|
18,3
|
Biotit
|
15
|
5
|
10
|
10
|
Jumlah
|
100
|
100
|
100
|
100
|
Nama Batuan : Metakuarzit (Travis 1955)
Keterangan :
Adapun ciri-ciri
yang dapat teramati pada pengamatan yang telah dilakukan adalah warna batuan
pada nikol sejajar orange kecoklatan, bentuk equigranular, warna pada nikol
silang abu-abu kehitaman, ukuran 0,4 mm-1,2 mm, tekstur granoblastik yang
ditandai dengan batuan terdiri dari mineral-mineral equidimensional granular
dengan batas-batas yang tidak teratur, struktur granulose yang ditandai dengan
susunan mineral yang berbentuk granular. Batuan ini tersusun atas mineral
kuarsa, muskovit dan biotit.
Batuan ini
terbentuk akibat proses perubahan tekanan (P), temperatur (T) atau keduanya dimana
batuan memasuki kesetimbangan baru tanpa adanya perubahan komposisi kimia
(isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam keadaan padat) dengan temperatur
berkisar antara 2000C- 8000C. Batuan ini merupakan batuan
yang berasal dari batuan sebelumnya yaitu dari batuan beku khususnya
batuan beku asam hingga intermediet, hal ini dapat diinterpretasi dari kandungan
mineralnya yaitu mineral kuarsa yang
dominan. Batuan ini tidak mengalami penekanan yang berarti tetapi mengalami
peningkatan suhu sehingga mineral-mineral didalamnya mengalami perubahan
tekstur dan struktur. Berdasarkan komposis mineralnya batuan ini dinamakan Metakuarzit (Travis 1955).
Batuan ini
berasosiasi dengan batuan metamorf lain seperti hornflens dan granulit. Adapun
kegunannya adalah sebagai penciri lingkungan pengendapan akibat proses intrusi
magma.
Referensi :
Ria, Irfan Ulva.2012.Petrografi.Makassar:Universitas
Hasanuddin
Setia
Graha, Doddy.1987.Batuan dan Mineral.Bandung:
Nova.
Sutarto & Fitri, D.Y., 2005, Album Mineralogi Optik, Yogyakarta.
PRAKTIKUM
PETROGRAFI
Acara
:
Batuan Metamorf Nama : Muh
Fadli
Hari/tgl: Rabu, 24 Oktober 2012 Nim : D611 10 007
Perbesaran Total :
50x
No. urut :
02
No. peraga :
A 19
Jenis Batuan :
Batuan Metamorf
Kedudukan :
(x,y) - (56,20)
Deskripsi Material :
Ø Klorit
Warna absorbsi orange kecoklatan,
warna interferensi abu-abu, pleokroisme tidak ada, relief sedang, bentuk
mineral subhedral sampai anhedral, indeks bias nmin > ncb,
belahan tidak ada, pecahan tidak rata, ukuran mineral 0,2 mm - 0,3 mm, sudut
gelapan
maka jenis gelapan miring,
kembaran tidak ada.
Ø Kyanite
Warna
absorbsi orange kecoklatan, warna interferensi coklat kehitaman, pleokroisme
tidak ada, relief tinggi, bentuk mineral subhedral sampai euhedral, indeks bias
nmin > ncb, belahan tidak ada, pecahan tidak rata,
ukuran mineral 0,8 mm – 1,4 mm, sudut gelapan
maka jenis gelapan
miring, kembaran tidak ada.
Ø Garnet
Warna
absorbsi orange, warna interferensi abu-abu kehitaman, pleokroisme tidak ada,
relief sedang, bentuk mineral subhedral sampai euhedral, indeks bias nmin >
ncb, belahan tidak ada, pecahan tidak rata, ukuran mineral 0,3 mm –
1,6 mm, sudut gelapan
maka jenis gelapan
miring, kembaran tidak ada.
Presentasi Mineral :
Nama Mineral
|
I (%)
|
II (%)
|
III (%)
|
% rata-rata
|
Klorit
|
55
|
75
|
80
|
70
|
Kyanite
|
30
|
25
|
10
|
18,33
|
Garnet
|
15
|
-
|
10
|
8,33
|
Jumlah
|
100
|
100
|
100
|
100
|
Nama Batuan : Sekis Klorit (Travis, 1955)
Keterangan :
Adapun ciri-ciri
yang dapat teramati pada pengamatan yang telah dilakukan adalah warna batuan
pada nikol sejajar orange kecoklatan, bentuk equigranular, warna pada nikol
coklat kehitaman, ukuran 0,2 mm-0,5 mm, tekstur deccusate yang ditandai dengan
tekstur berupa polimineral serabut dengan orientasi mineral yang tak teratur.
Batuan ini tersusun atas mineral klorit, kyanit dan garnet.
Batuan ini
terbentuk dari proses metamorfisme dimana terjadi perubahan tekanan dan suhu
yang sangat tinggi sehingga suatu batuan mengalami ubahan. Batuan ini merupakan batuan yang berasal dari
batuan sebelumnya yaitu dari
batuan beku, hal ini dapat diinterpretasi dari
kandungan mineralnya yaitu mineral
biotit dan kuarsa yang dominan. Batuan ini tidak mengalami penekanan
yang berarti tetapi mengalami peningkatan suhu sehingga mineral-mineral
didalamnya mengalami perubahan tekstur dan struktur. Berdasarkan komposis
mineralnya batuan ini dinamakan Sekis
klorit (Travis 1955). Batuan ini biasanya berasosiasi dengan batuan
schist amphibolite dan klorit. Adapun kegunaannya adalah digunakan dalam
kontruksi suatu bangunan (atap, dan lain-lain).
Referensi :
Ria, Irfan Ulva.2012.Petrografi.Makassar:Universitas
Hasanuddin
Setia
Graha, Doddy.1987.Batuan dan Mineral.Bandung:
Nova
PRAKTIKUM
PETROGRAFI
Acara
:
Batuan Metamorf Nama : Muh
Fadli
Hari/tgl: Rabu, 24 Oktober 2012 Nim : D611 10 007
Perbesaran Total :
50x
No. urut :
03
No. peraga :
PR 13 M
Jenis Batuan :
Batuan Metamorf
Kedudukan :
(58,14)
Deskripsi
Material :
Ø Biotit (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)
Warna
absorbs orange kecoklatan, warna interferensi coklat kehitaman pleokroisme
monokroik, relief sedang, bentuk euhedral sampai subhedral, indeks bias nmin>
ncb, belahan satu arah, pecahan tidak rata, ukuran mineral 0,2 mm – 0,4 mm mm, bias rangkap
0,014 orde I, sudut gelapan
maka jenis gelapan
miring,dan kembaran tidak ada.
Ø
Muskovit (KAl2(OH)2(ALSi3O10)
Warna absorbsi orange,
warna interferensi biru kehijauan, pleokroisme monokroik, bentuk mineral euhedral
sampai subhedral, relief sedang, belahan satu arah, pecahan tidak rata, ukuran
0,2 mm – 0,3 mm, bias rangkap 0,019 orde II, sudut gelapan
, jenis gelapan miring dan kembaran
tidak ada.
Ø Kuarsa (SiO2)
Warna interferensi orange kecoklatan,
warna interferensi abu-abu, pleokroisme tidak ada, relief rendah, bentuk mineral subhedral sampai anhedral,
indeks bias nmin > ncb, belahan tidak ada, pecahan
tidak rata, ukuran mineral 0,2 mm sampai 0,4 mm, bias rangkap 0,003 orde I,
jenis gelapan bergelombang dan kembaran tidak ada.
Presentasi Mineral :
Nama Mineral
|
I (%)
|
II (%)
|
III (%)
|
% rata-rata
|
Biotit
|
55
|
40
|
35
|
43,33
|
Kuarsa
|
15
|
20
|
25
|
20
|
Muscovite
|
30
|
40
|
40
|
36,67
|
Jumlah
|
100
|
100
|
100
|
100
|
Nama batuan : Sekis Mika
(Travis, 1955)
Keterangan :
Adapun ciri-ciri yang dapat teramati pada pengamatan
yang telah dilakukan adalah warna batuan pada nikol sejajar orange, bentuk
prismatik panjang, warna pada nikol
silang kehitaman, ukuran 0,7 mm - 0,8 mm dan
tekstur nematoblastik yang ditandai dengan mineralnya yang berbentuk
prismatik. Batuan ini tersusun atas mineral biotit, kuarsa dan muskovit, nama
batuan ini adalah Sekis Mika.
Batuan ini
terbentuk akibat proses perubahan tekanan (P), temperatur (T) atau keduanya dimana batuan memasuki kesetimbangan
baru tanpa adanya perubahan komposisi kimia (isokimia) dan tanpa melalui fasa
cair (dalam keadaan padat) dengan temperatur berkisar antara 2000C-
8000C.Batuan ini tidak mengalami penekanan yang berarti tetapi
mengalami peningkatan suhu sehingga mineral-mineral didalamnya mengalami
perubahan tekstur dan struktur.
Referensi :
Ria, Irfan Ulva.2012.Petrografi.Makassar:Universitas
Hasanuddin
Setia
Graha, Doddy.1987.Batuan dan Mineral.Bandung:
Nova.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar