A.
PENGERTIAN
GEOMAGNET
Magnet bumi
adalah harga kemagnetan dalam
bumi. medan magnet dihasilkan
dari arus
listrik yang mengalir dalam inti besi cair bumi. Kerapatan fluks magnet (B)
sekitar 0,62 x 10-4 Wb/m2
(0,062mT) di kutub utara magnet dan sekitar 0,5 x 10-4 Wb/m2 (0,05mT) di garis lintang
400.
Medan magnet dari dalam bumi (internal field) merupakan bagian yang
terbesar (90%), maka medan ini sering juga disebut medan utama (main field)
yang dihasilkan oleh adanya aktifitas di dalam inti inti bumi bagian luar (outer core). Sisanya berasal dari kerak dan bagian luar bumi
(external field).
Gambar 1 Orientasi Kutub Magnet dan
Fluks Magnet yang dihasilkan oleh
Medan Magnet Bumi
Metode magnetik
merupakan metode pengolahan data potensial untuk memperoleh gambaran bawah
permukaan bumi atau berdasarkan karakteristik magnetiknya. Metode ini
didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet pada batuan yang timbull
karena pengaruh dari medan magnet bumi saat batuan itu terbentuk.
Kemampuan suatu
batuan untuk dapat termagnetisasi sangat dipengaruhi oleh oleh factor
susceptibilitas batuan. Objek pengamatan dari metode ini adalah benda yang
bersifat mangnetik, dapat berupa gejala struktur bawah tanah permukaan ataupun
batuan tertentu. Metode ini dapat digunakan sebagai preliminary survey untuk
menentukan bentuk geometri dari bentuk basement, intrusi dan patahan. Metode
magnetic didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetic di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda
termagnetisasi dibawah permukaan bumi (suseptibilitas).
Variasi yang
terukur ( Anomali) berada dalam latar belakang medan yang relative besar.
Variasi intensitas medan magnetic yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk
distribusi bahan magnetic di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar
bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetic memiliki kesamaan
latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama
berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering disebut sebagai
metode potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang
terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar.
Dalam megnetik
harus mempertimbangkan variasi arah dan besaran vector magnetisasi. Sedangkan
dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vector percepatan gravitasi. Data
pengamatan magnetic lebih menunjukan sifat residual yang kompleks. Dengan
demikian, metode magnetic memilki variasi terhadap waktu yang lebih besar.
Pengukuran intensitas medan magnetic bias dilakukan melalui darat, laut, dan
udara. Metode magnetic sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak
bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bias diterapkan pada pencarian
prospeksi benda-benda arkeologi.
B.
GAYA
MAGNETIK (F)
Jika dua buah benda
atau kutub magnetik terpisah pada jarak r dan muatanya masing-masing m1 dan
m2 maka gaya magnetik yang dihasilkan adalah:
Dimana
: µ = Permeabilitas magnetic yang menunjukan sifat suatu medium
F= gaya magnetic m2
ȓ= vector satuan berarah dari m1
dan m2
jika suatu benda berada dalam suatu kuat
medan H, benda tersebut mengalami polarisasi magnetik yang besarnya diberikan
oleh:
M = k. H
Polarisasi
magnetik M, biasanya disebut juga
Intensitas Magnetik dan k Adalah kerentanan magnetic yang merefleksikan sifat
kemagnetan benda / batuan, yang besarnya dalam satuan SI dan emu diberikan oleh
:
k
= 4πk
k
dan geometri benda adalah target utama dalam eksplorasi magnetik.
Dalam
melakukan pengukuran, medan magnetik yang terukur oleh mangnetometer adalah
medan mangnet induksi termasuk efek mangnetisasinya dengan mangabaikan efek
medan magnet remain, yang dalm sistem MKS diberikan oleh:
B =µ0 ( H + M) = µ0 ( 1 + k ) = µµ0 H
Dengan µ0 = 4π10-7
adalah Permebilitas magnetik pada ruang hampa.
Dari proses
penurunan persamaan di atas, dapat dilaketahui bahwa kerentanan magnetik k,
merupakan parameter yang sangat penting dalam metode magnetik, karena parameter
ini menyatakan derajat magnetisasi suatu benda akibat pengaruh medan magnet
luar sehingga kerentanan magnetic merupakan parameter yang menyebabkan
timbulnya anomali magnetik dan arena sifatnya yang khas untuk setiap jenis
mineral, khususnya logam maka parameter ini merupakan salah satu subjek dalam
eksplorasi geofisika, seperti telah dinyatakan diatas.
Dari persamaan
di atas juga dapat diketahui bahwa adanya medan magnet bumi menyebaban
terjadinya induksi magnetik yang besarnya adalah penjumlahan dari medan magnet
bumi dan magnet buatan dengan kerentanan magnet yang cukup tinggi. Besaran ini
adalah total medan magnet yang terukur oleh magnetometer apabila remanen
magnetiknya dapat diabaikan.
Metode magnetik
merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk eksplorasi berdasarkan
perubahan besaran medan magnet akibat adanya variasi kemagnetan dari formasi
batuan bumi. Metode magnetik ditunjukan oleh pengukuran intensitas sari medan
magnet bumi. Khususnya medan magnet total pada arah kemiringan vertical magnet
yang diukur. Pengukuran dari komponen horizontal atau vertikal ataupun
kemiringan horizontal dapat juga dilakukan.
Anomali dalam
medan magnet bumi disebabkan oleh induksi atau remanent magnetik. Anomali
induksi magnetik merupakan hasil dari induksi magnetik tambahan dalam suatu
sulfida besi belerang oleh medan magnet bumi. Bentuk ,dimensi dan amplitudo
dari suatu anomali induksi magnetik merupakan suatu fungsi dari orientasi,
geometri, ukuran, kedalaman, dan seseptibilitas magnetik dari benda yang sama
baiknya dengan intensitas dan inklinasi dari medan magnet bumi pada daerah
survei. Persembunyian benda logam sulfida besi belerang seperti pipa drum,
tangki, dan puing umumnya memberikan reaksi anomali dipolar dengan respon
positif selatan dan respon negatif utara dari benda.
C.
SIFAT
KEMAGNETAN BATUAN
Setiap jenis
batuan mempunyai siafat dan karkteristik tertentu dalam medan magnet yang
dimanifestasikan dalam parameter kerentanan magnetik batuan atau mineral (k).
Hal inilah yang menjadi landasan digunakan metode magnetik untuk kepaentingan
eksplorasi maupun geodinamika. Namun , nilai k suatu batua atau mineral dapat
overlap satu dengan yang lainya, sehingga sulit untuk melakukan interpretasi
yang berhubungan langsung dengan litologi dan akan lebih baik jika dilakukan
interpretasi terhadap strukturnya. Berdasarkan nilai kerentanan magnettiknya,
batuan atau mineral dapat di
klasifikasikan menjadi :
1.
Diamagnetik
Mempunyai
kerentanan magnetik (k) negatif dan sangat kecil artinya bahwa orientasi elektron
orbital substansi ini selalu berlawanan arah dengan medan magnet luar. Contoh :
Graphite, Marble, Quarts dan Salt
2.
Paramagnetik
Mempunyai harga
kerentanan magnetic (k) positif dan lebih besar dari 1, k tergantung pada
temperature.
3.
Ferromagnetik,
Anti Ferromagnetik, dan Ferrimagnetik
Mempunyai
nilai k positif dan besar, sekitar 106 kali dari diamagnetik atau
paramagnetik. Material jenis ini mempunyai magnetisasi spontan tanpa medan luar
dan kemagnetanya dipengaruhi oleh suhu, yaitu kemagnetannya akan hilang pada
suhu diatas suhu curie.
D.
Alat
– alat Yang Digunakan
1. 2
unit earth magnetometer (GSM-19 v7.0),
satu untuk mengukur medan total magnetic disetiap stasiun pengukuran
dilapangan, dan yang satu lagi digunakan untuk membaca variasi harian medan
total magnet di base station.
Gambar
2 Sensor earth magnetometer (GSM-19 v7.0)
2. Kompas
dan peta, berfungsi sebagai petunjuk arah
3. GPS
Single Station, berfungsi untuk pengkonturan dengan sumbu X dan Y
Gambar
3 GPS
4. Log
Book, alat Tulis, berfungsi untuk mencatat data yang diperoleh dan mencatat
waktu
Gambar
4 Earth
magnetometer (GSM-19 v7.0) (Proton Magnetometer)
E.
Prosedur
Lapangan
1.
Merangakai
alat sesuai petunjuk asisten
2.
Membuat
titik-titik yang akan di ukur pada kertas
3.
Menentukan
base station dan membuat station-station pengukuran (usahakan membentuk
grid-grid). Ukuran grid disesuaikan dengan luas loaksi pengukuran, menentukan
arah utara magnetic bumi.
4.
Membaca
pengukuran medan magnet di station – station pengukuran di setiap lintasan dan
mencatat elevasi, posisi titik X dan Y serta waktu pembacaan ( jam, menit dan
detik ).
5.
Pada
saat yang bersamaan dilakukan pengukuran variasi harian base station.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar