Kamis, 28 Februari 2013

Contoh laporan batuan sedimen

Perbesaran total                                   : 50x
No. Urut                                              : 01
No. Peraga                                          : A2
JenisBatuan                                         : Batuan Sedimen Non Karbonat
Kedudukan                                         : (x,y)=(55,14)
Kenampakan Mikroskopis                  : Warna absorbs orange, warna interferensi orange kecoklatan, tekstur klastik, bentuk butir subangular-angular, komposisi mineral Kuarsa, Orthoklas, Pori dan Mineral Opak.
Deskripsi Mineral                    :
*      Kuarsa (SiO2)
Warna orange,pleokroisme tidak ada, bentuk euhedral-subhedral,  indeks bias nmin<ncb,  belahan tidak ada, relieflemah, kembaran tidak ada, sudut gelapan bergelombang, ukuran mineral 0,2 mm.
*      Ortoklas ( KaLSi3O8 )
            Warna orange, pleokroisme tidak ada, bentukeuhedral-subhedral,  indeks bias nmin>ncb,  belahan satu arah, reliefsedang, kembaran tidak ada, sudut gelapan250-200∓290-2502=45° , jenis gelapan simetris.
mineral 0,2 mm.
*      Pori
Warnabiru, ukuran0,2 –0,3 mm.
*      Mineral Opak
Memiliki warna hitam,  bentuk uehedral-subhedral, ukuran 0,05 - 0,1 m.
Persentase Mineral                  :
Nama Mineral
I (%)
II (%)
III (%)
% rata-rata
Kuarsa
Orthoklas
Pory
Mineral Opak
Total
30
50
15
5
100
35
50
15
-
100
40
45
10
5
100
31,47
48,33
13,33
3,33
100
NamaBatuan                             : Arkosic Arenite (Pettijohn, 1975)
Keterangan                               :
                  Pada kenampakan mikroskopis mineral ini memiliki warna pada nikol sejajar orange dan pada nikol silang  yaitu abu-abu kehitaman, tekstur klastik kasar yaitu dimana materal-material dalam batuan ini tergolong kasar.  Bentuk butir subangular-angular yaitu dimana material-material dalam batuan berbentuk meruncing tanggung sampai meruncing,  komposisi material pada batuan ini yaitu  Kuarsa, Orthoklas, Pori dan Mineral Opak.
                  Pada awalnya, batuan ini terbentuk dari organisme mati atau material-material sedimen yang mengalami proses transportasi oleh agen-agen geologi yaitu air, angin, es dan garvitasi kedalam sebuah cekungan yang stabil. Dalam cekungan tersebut material-material sedimen terakumulasi, kemudian mengalami proses penyatuan (kompaksi), proses pembatuan (litifikasi) dan proses sementasi menjadi batuan sedimen. Akibat dari gaya-gaya endogen dan eksogen batuan ini tersingkap kepermukaan. Terdapatnya pori-pori akibat dari terperangkatnya gas dalam batuan pada proses kompaksi.
                  Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diinterpretasi bahwa batuan ini adalah Arkosic Arenite dengan mengacu pada klasifikasi batuan menurut Pettijohn(1975).
                  Arkosic Arenite biasanya berasosiasi dengan batu lempung dan batu lanau dan biasanya digunakan dalam pencampuran bahan bangunan.

Referensi                  :                         
Rizal,muhammad.2011.Paper Praktikum Petrografi (www.scribd.com/Batuan-cuy.htm).Semarang:Universitas Diponogoro
Dr. Ulva Ria Irvan, S.T.,M.T. Penuntun Petrografi




Perhitungan:
Massa dasar     : 0 maka menggunakan klasifikasi dari gambar segitiga yang
Rock fragmen : 0
Kuarsa             : 32
Feldspar          : 48
RF + K + F     : 80
Rock fragmen : 0 %
Kuarsa             : 3280×100%=40%
Feldspar         : 4880×100%=60%
*      Klasifikasi batuan sedimen non karbonat menurut Pettijohn (1975)

 


        Asisten                                                                                  Praktikan


      (Usamah Achmad)                                                                     (Muh Fadli)
PRAKTIKUM  PETROGRAFI
Acara          : Batuan sedimen Non Karbonat                    Nama   : Muh Fadli
Hari/Tgl      : Rabu,10 Oktober 2012                                    Nim      : D611 10 007
A
Nikol Sejajar
A
Nikol Silang
Radiolaria
Semen
Kuarsa
P
P






                                                                                     
 




Perbesaran total                      : 50x
No. Urut                                  : 02
No. Peraga                              : 15/B5/BTM
Jenis Batuan                            : Batuan Sedimen Non Karbonat
Kedudukan                             : (x,y)=(54,14)
Kenampakan Mikroskopis      : Warna absorbsi orange, warna interferensi: abu-abu kehitaman, tekstur klasik halus, bentuk butir rounded-subrounded, ukuran butir 0,8 – 1 mm.
Deskripsi Mineral                    :
*      Kuarsa  (SiO2)
Warna orange kehitaman, pleokroisme tidak ada, bentuk euhedral-subhedral, indeks bias nmin >ncb, belahan tidak ada, relief sedang,  sudut gelapan bergelombang, kembaran tidak ada, ukuran mineral 0,2 mm.
*      Radiolaria
Warna putih kekuningan, bentuk subrounded-rounded, relief sedang, ukuran material 0,8 – 1 m, dan namaMaterial ini yaitu Radiolaria.
*      Semen
                 Warnacoklat, warna interferensi coklat kehitaman.
Persentase Mineral                  :
Nama Mineral
I (%)
II (%)
III (%)
% rata-rata
Material
Semen
Total
15
85
100
10
90
100
5
95
100
10
90
100
NamaBatuan                           : Rijang
Keterangan                              :
            Pada pengamatan mikroskopis mineral ini memiliki warna pada nikol sejajar orange dan pada nikol silang yaitu abu-abu kehitaman, tekstur klastik halus yaitu dimana materal-material dalam batuan ini tergolong halus.  Bentuk butir yaitu subrounded-rounded dimana material-material dalam batuan berbentuk membulat tanggung sampai membulat, ukuran mineral terkecil 0,08 mm dan ukuran mineral terbesar 0,1 mm.
            Rijang adalah batuan endapan silikat kriptokristalin dengan permukaan licin (glassy). Batuan ini termasuk di dalam batuan pra tersier yang termasuk dalam kelompok batuan sedimen pelagos biogen yang terdiri dari rijang (chert) dan batugamping merah. Ada yang menyebutnya sebagai “batu api” karena jika diadu dengan baja atau batu lain akan memercikkan bunga api yang dapat membakar bahan kering. Rijang merupakan batuan sedimen yang diendapkan di laut dalam (abyssal), yang berdasarkan kandungan fosil renik Radiolaria (Wakita,dkk 1996) menunjukan bahwa satuan ini berumur kapur atas, sedangkan batugamping merah adalah endapan plankton gampingan yang mungkin terkumpul pada bagian-bagian meninggi setempat-setempat.
                  Kebanyakan perlapisan rijang tersusun oleh sisa organisme penghasil silika seperti diatom dan radiolaria. Endapan tersebut dihasilkan dari hasil pemadatan dan rekristalisasi dari lumpur silika organik yang terakumulasi pada dasar lautan yang dalam. Lumpur tersebut bersama-sama terkumpul dibawah zona-zona plangtonik radiolaria dan diatom saat hidup di permukaan air dengan suhu yang hangat. Saat organisme tersebut mati, cangkang mereka diendapkan perlahan di dasar laut dalam yang kemudian mengalami akumulasi yang masih saling lepas. Material-material tersebut diendapkan jauh dari busur daratan hingga area dasar samudra, saat suplai sedimen terrigenous rendah, dan pada bagian terdalam dari dataran abyssal terdapat batas ini dinamakan carbonate compensation depth (CCD), dimana akumulasi material-material calcareous tidak dapat terbentuk. Hal ini dikarenakan salah satu sifat air adalah air dingin akan mengikat lebih banyak CO2 dibandingkan air hangat. Di laut, terdapat satu batas yang jelas di mana kandungan CO2 di bawah lebih tinggi. Di bawah batas tersebut, kandungan CO2 sangat tinggi akibatnya organisme yang mengandung karbonat akan larut di CCD sehingga tidak akan mengendap karena tidak pernah sampai ke dasar laut. 
                  Proses pembentukan secara umum dianggap bahwa batuan ini terbentuk sebagai hasil perubahan kimiawi pada pembentukan batuan endapan terkompresi, pada proses diagenesis. Ada teori yang menyebutkan bahwa bahan serupa gelatin yang mengisi rongga pada sedimen, misalnya lubang yang digali oleh mollusca, yang kemudian akan berubah menjadi silikat. Teori ini dapat menjelaskan bentuk kompleks yang ditemukan pada rijang.
                  Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diinterpretasi bahwa batuan ini adalah Rijang. Batuan ini biasanya berasosiasi dengan endapan seperti kapur atau gamping,adapun kegunaanya yaitu untuk membuat senjata dan peralatan seperti pedang, mata anak panah, pisau, kapak, dan lainnya.

Referensi                  :             

Dr. Ulva Ria Irvan, S.T.,M.T. Penuntun Petrografi




Asisten                                                                        Praktikan


(Usamah Achmad)                                                                  (Muh Fadli)
PRAKTIKUM  PETROGRAFI
Acara          : Batuan Sedimen Non Karbonat                   Nama   : Muh Fadli
A
A
Hari/Tgl      : Rabu, 10 Oktober 2012                                   Nim      : D611 10 007
P
P
    NikolSilang
Plagioklas
Kuarsa
Rock Fragmen
Mineral Opak
Semen
NikolSejajar





 





Perbesaran total                       : 50x
No. urut                                   : 03
No. peraga                               : STS 052A
JenisBatuan                             : BatuanSedimen Non Karbonat
Kedudukan                             : X=53, Y=8
KenampakanMikroskopis       : warna orange kehitaman, bentuk subrounded-rounded, tekstur klasik, ukuran 0,4 – 12  komposisi mineral Plagioklas, Kuarsa, Rock Fragmen, Mineral Opak, dan Semen.
Deskripsi Mineral                    :
*      Kuarsa  (SiO2)
Warna orange kehitaman, pleokroisme tidak ada, bentuk euhedral-subhedral, indeks bias nmin >ncb, belahan tidak ada, relief sedang,  sudut gelapan bergelombang, kembaran tidak ada, ukuran mineral 0,2 mm.
*      Bitownit ( (Na, Ca)(Al, Si)AlSi2O8 )
Warna orange, pleokroisme tidak ada,  bentuk euhedral-subhedral, indeks bias nmin>ncb, belahan satu arah, relief: sedang, kembaran albit, sudut gelapan 330-275+365-3302=45°  jenis gelapan simetris ,ukuran mineral 0,2 mm.
*      Rock Fragmen
Warna hitam, bentuk rounded-subrounded.
*      Mineral Opak
Warna hitam, bentuk euhedral, ukuran 0,1 mm.
*      Semen
                 Warna kuning, warna interferensi coklat kehitaman.
Persentase Mineral                  :
Nama Mineral
I (%)
II (%)
III (%)
% rata-rata
Plagioklas
Kuarsa
Rock Fragmen
Mineral Opak
Semen
Total
10
20
50
-
20
100
20
65
-
5
20
100
25
50
-
5
20
100
15
45
16,67
3,3
20
100
NamaBatuan                           : Lhitic Graywacke (Pettijohn, 1975)
Petrogenesa                             :
                  Pada pengamatan mikroskopis, batuan ini memiliki warna pada nikol sejajar orange dan pada nikol silang yaitu abu-abu kehitaman, tekstur klastik kasar yaitu dimana materal-material dalam batuan ini tergolong kasar.  Bentuk butir subangular-angular yaitu dimana material-material dalam batuan berbentuk meruncing tanggung sampai meruncing, ukuran mineral terkecil 0,1 mm dan ukuran mineral terbesar 1 mm, komposisi material pada batuan ini Plagioklas, Kuarsa, Rock Fragmen, Mineral Opak, dan Semen.
                  Pada awalnya, batuan ini terbentuk dari material-material sedimen yang mengalami proses transportasi oleh agen-agen geologi yaitu air, angin, es dan garvitasi kedalam sebuah cekungan yang stabil. Dalam cekungan tersebut material-material sedimen terakumulasi, kemudian mengalami proses penyatuan (kompaksi), proses pembatuan (litifikasi) dan proses sementasi menjadi batuan sedimen. Akibat dari gaya-gaya endogen dan eksogen batuan ini tersingkap kepermukaan. Adapun semen pada batuan ini berupa silika.
            Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diinterpretasikan bahwa batuan ini adalah Lhitic Graywacke  dengan persentase kandungan materialnya yaitu kuarsa 45%, rock fragmen 17% dan plagioklas 15% serta massa dasar 20%. Penentuan jenis batuan ini berdasarkan klasifikasi batuan Sedimen menurut (Pettijohn (1975).
Lhitic Graywacke biasanya berasosiasi dengan batu lempung dan batu lanau. Adapun kegunaanya adalah sebagai bahan umum untuk bangunan dan jalan.
Referensi                  :                         

Dr. Ulva Ria Irvan, S.T.,M.T. Penuntun Petrografi

Perhitungan:
Massa dasar : 20% berarti menggunakan klasifikasi gambar segitiga yang kedua
Kuarsa          : 45 %
Plagioklas     : 15%
Rock fragmen :17%
K + F + RF     : 77 %
Kuarsa             : 4577×100%=58%
Feldspar          : 1577×100%=20%
Rock fragmen : 1777×100%=22%
*      Klasifikasi batuan sedimen non karbonat menurut Pettijohn, 1975
     Asisten                                                                              Praktikan


(Usamah Achmad )                                                                  (Muh Fadli)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar