Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet yang mengitari
matahari dalam Tata Surya yang jaraknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu
jauh dengan matahari sehingga suhu udaranya memungkinkan adanya air yang
melimpah. Akibatnya, planet ini merupakan satu-satunya yang sampai sekarang
memiliki kehidupan di dalamnya. Planet Bumi terbentuk bersamaan dan sangat
berhubungan dengan Pembentukan Tata Surya dan Galaksi. Beberapa Teori Pembentukan Tata
Surya, antara lain :
1. Teori Planetesimal,oleh
Chamberlin dan Moulton.
Menurut
teori ini, sekitar 4,6 miliyar tahun yang lalu di ruang angkasa terdapat awan
gas dan debu yang mengapung mulai mengecil dan materi pada pusat awan itu
mengumpul menjadi matahari. Sisanya memipih menjadi awan berbentuk cakram di
sekitar matahari itu. Selama kira-kira 100 juta tahun, butir-butir debu dalam
awan itu saling melekat membentuk planet yang sangat kecil dengan diameter
hanya beberapa kilometer (planetesimal). Kemudian saling bertabrakan dan
bergabung membentuk planet-planet.
2. Teori Komet Bufon.
Tahun
1745, George comte de Buffon (1701-1788) dari Perancis mempostulatkan teori
dualistik dan katastrofi yang menyatakan bahwa tabrakan komet dengan permukaan
matahari menyebabkan materi matahari terlontar dan membentuk planet pada jarak
yang berbeda.
3. Teori Nebula laplace, oleh
Kant-Laplace.
Awan
gas dan debu yang ada di alam semesta berkontraksi dibawah pengaruh gravitasi.
Kemudian awan tesrebut berputar pelan dan mengalami keruntuhan akibat
gravitasi. Pada saat keruntuhan, momentum sudut dipertahankan melalui putaran
yang dipercepat sehingga terjadi pemipihan. Selama kontraksi ada materi yang
tertinggal dalam bentuk piringan sementara pusat massa terus berkontraksi.
Materi yang terlepas dalam piringan akan membentuk sejumlah cincin dan materi
di dalam cincin akan mengelompok akibat adanya gravitasi. Kondensasi juga
terjadi di setiap cincin yang menyebabkan terbentuknya sistem planet. Materi di
dalam awan yang runtuh dan memiliki massa dominan akan membentuk matahari.
4. Teori Pasang Surut Jeans
Astronomi Inggris, James Jeans (1877-1946) mengemukakan Tata
Surya merupakan hasil interaksi antara bintang lain dan matahari. Menurut Jeans
dalam interaksi antara matahari dengan bintang lain yang melewatinya, pasang
surut yang ditimbulkan pada matahari sangat besar sehingga ada materi yang
terlepas dalam bentuk filamen. Filamen ini tidak stabil dan pecah menjadi
gumpalan-gumpalan yang kemudian membentuk proto planet. Akibat pengaruh
gravitasi dari bintang, proto planet memiliki momentum sudut yang cukup untuk
masuk kedalam orbit disekitar matahari. Pada akhirnya efek pasang surut
matahari pada proto planet saat pertama kali melewati perihelion memberikan
kemungkinan bagi proses pembentukan planet untuk membentuk satelit. Ia
menyatakan bahwa saat pertemuan kedua bintang terjadi, radius matahari sama
dengan orbit Neptunus. Pengubahan ini memperlihatkan kemudahan untuk
melontarkan materi pada jarak yang dikehendaki. Materinya juga cukup dingin,
dengan temperatur 20 K dan massa sekitar ½ massa jupiter.
Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli
astronomi tersebut, teori nebula laplace dan teori planetesimal-lah yang dapat
diterima sampai sekarang. Bumi
diperkirakan mulai terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram atau cincin
awan di sekitar matahari nulai saling melekat. Partikel-partikel ini menggumpal
menjadi badan yang lebih besar yang kemudian bertabrakan dan membentuk
benda-benda berukuran planet. Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke bumi yang
masih muda itu. Energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang
terjadi akibat pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi. Akibatnya
bahan-bahan yang mampat seperti besi dan Nikel tenggelam ke pusat dan membentuk
inti bumi. Seluruh permukaan bumi tertutup oleh lautan batuan yang meleleh.
Bahan-bahan yang lebih ringan seperti uap air dan karbon dioksida beralih ke
luar dan membentuk atmosfer purba. Angin matahari menyapu bersih sisa-sisa awan asli dari Tata
Surya sehingga benturannya ke bumi menjadi berkurang. Planet Bumi mendingin dan
uap air membentuk awan tebal di atmosfer. Kemudian awan pun mendingin, uap
airnya mengembun, dan hujan deras membanjiri bumi dan mendinginkan batuan di
permukaan bumi. Limpahan air tersebut mengumpul di tempat yang rendah sehingga
terjadilah awal samudera di dunia. Karbon dioksida dari udara mulai larut dalam
genangan luas ini sehingga planet ini makin dingin lagi. Kira-kira 2.5 miliar
tahun yang lalu, sebuah bumi yang biru telah muncul. Awan menghilang dan
matahari bersinar terang seperti adanya sekarang.
TEORI
PEMBENTUKAN LAUTAN
TEORI PERTAMA
Bumi tercipta sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Tata surya kita yang bernama Bima Sakti,
terbentuk dari kumpulan debu (nebula) di angkasa raya yang dalam proses
selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil
hingga seukuran asteroid dengan radius ratusan kilometer. Bebatuan angkasa
tersebut selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi
masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling
bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang kemudian
menjadi cikal bakal bumi. Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang
menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin
berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya
sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan
embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan-tumbukan yang sangat dahsyat tersebut
timbulah ledakan-ledakan
yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya kawah-kawah yang sangat besar dan pelepasan
panas secara besar-besaran
pula.
Laut sendiri
menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya
bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena
panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer
bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan
tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang
menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,
gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi.
Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'ruar biasa'
tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan.
bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan.
Secara
perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang
akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk
kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari
dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses
penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan
bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan
batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan,
menyebabkan air laut semakin asin.
Teori ke-2
Pada
3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut yang
sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan
dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saai itu diperkirakan belum
ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal
dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian, masih merupakan
perdebatan hangat hingga saat ini kapan tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan
di bagian lautan yang mana? apakah di dasar laut ataukah di permukaan? Hasil
penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang
diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran
beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di
dasar laut.
Teori ke-3
proses pembentukan laut berdasarkan
teori laplace
Sejarah
singkat penemu teori laplace.
Kant, Immanuel (1724-1804) - Seorang filsuf Jerman yang pada
tahun 1755 mengajukan cikal-bakal teori modern tentang tata surya. Kant percaya
bahwa planet-planet tumbuh dari sebuah cakram materi di sekeliling Matahari,
sebuah gagasan yang kemudian dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga
berpendapat bahwa nebula suram yang terlihat di antariksa adalah galaksi
tersendiri seperti galaksi Bima Sakti kita. Pendapat tersebut kini telah
terbukti kebenarannya.
Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827) - Seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal mula tata surya yang digagas oleh Immanuel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari Matahari dapat memadat menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi pada pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal-mula terjadinya tata surya.
Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827) - Seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal mula tata surya yang digagas oleh Immanuel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari Matahari dapat memadat menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi pada pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal-mula terjadinya tata surya.
Pembahasan Menurut teori laplace.
Bahwa bumi berasal dari suatu bintang yang berbentuk kabut
raksasa bersuhu tidak terlalu panas dan penyebarannya terpencar dalam kondisi
berputar dan dikenal sebagai awal-mula dari matahari. Akibat perputaran
tersebut menyebabkan matahari ini kehilangan daya energinya dan akhirnya mengkerut.
Sebagai akibat dari proses pengkerutan tersebut, maka ia akan berputar lebih
cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada bagian ekuator kecepatannya
akan semakin meningkat dan menimbulkan terjadinya gaya sentrifugal. Gaya ini
akhirnya akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang semula berfungsi
sebagai penyeimbang, dan menyebabkan sebagian dari bahan yang berasal dari
matahari tersebut terlempar. Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam
perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan
membentuk sejumlah planit-planit, salah satunya adalah planit bumi. Bumi
dilahirkan 4,5 milyar tahun yang lalu, tata surya kita yang bernama Bima Sakti,
terbentuk dari kumpulan debu di angkasa raya yang dalam proses selanjutnya
tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga ke
ukuran asteroid sebesar ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut
selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih
lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan
itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal
bakal (embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang
menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin
berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya
sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan
embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat
dahsyat tersebut timbulah ledakan-ledakan yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan
terbentuknya kawah yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar besaran
pula.
Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun
yang lalu, Para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu. Salah
satu versi yang di angkat kali ini adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai
mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer
bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan
terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer
mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa
hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah
lautan. Dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan
suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi
karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air
inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan
garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada
saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam
bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias ‘luar
biasa’ tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi. Secara
perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang
akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk
kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari
dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses
penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan
bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan
batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan,
menyebabkan air laut semakin asin. Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat
biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena
air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu
diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi, menurut
para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian, masih
merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan tepatnya kehidupan awal itu
terjadi dan di bagian lautan yang mana? apakah di dasar laut ataukah di
permukaan? Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika
Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya
fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam
lumpur mendidih di dasar laut.
TEORI KE-4
Teori yang paling populer adalah teori big bang. Awalnya ada
1 bintang raksasa yang kemudia mengalami supernova, meledak dan materialnya
menyebar kemana-mana.
Material
besar yang menyimpan energi menjadi bintang, sementara yang lebih kecil menjadi
planet, yang lebih kecil menajdi bulan, asteroid, dan benda langin lainnya.
Sesuai kaidah bahwa dua benda akan tarik-menarik sesuai dengan gravitasi yang
dimilikinya (yang dipengaruhi oleh massa masing-masing benda tersebut), maka benda yang
massanya lebih kecil akan tertarik oleh gravitasi benda yang massanya lebih
besar. tapi karena adanya gravitasi benda yang lebih kecil tersebut, maka benda
yang lebih kecil akan berputar mendekat ke benda yang lebih besar sampai
akhirnya dicapai kesetimbangan antara kedua gravitasi kedua sehingga benda yang
lebih kecil akan ber-revolusi mengelilingi benda dengan massa yang (jauh) lebih
besar. Contoh, planet yang mengelilingi matahari.
Kemudian planet inipun mengalami proses pembentukan dirinya. Sebagai pecahan dari bintang, tentu saja tiap planet memiliki komposisi yang berbeda. Kemudian pengaruh dari radiasi yang diterima tiap planet juga berbeda, maka proses yang terjadi pada tiap-tiap planet akan berbeda satu-sama lain.
Kemudian planet inipun mengalami proses pembentukan dirinya. Sebagai pecahan dari bintang, tentu saja tiap planet memiliki komposisi yang berbeda. Kemudian pengaruh dari radiasi yang diterima tiap planet juga berbeda, maka proses yang terjadi pada tiap-tiap planet akan berbeda satu-sama lain.
Bumi
yang awalnya berupa benda pijar yang panas perlahan-lahan mengalami pendinginan. Sesuai hukum
thermodinamika,
yang bumi mengalami perubahan dari bentuk
gas semakin dingin dan kemudin cair, pada saat cair inilah material-material mulai mengelompok dan membentuk
bagian-bagian inti,
mantel dan kerak. Khusus
untuk kerak, (uap) air yang mulai terbentuk seiring pendinginan bumi mulai
mendingin dan turun ke permukaan bumi menjadi air. Karena permukaan bumi masih berupa
cairan panas, maka air tersebut menjadi uap lagi sementara permukaannya
terdinginkan dan mulai mengeras. bayangkan magma yang disemprot air dalam
jumlah banyak, lama-kelamaan permukaan atasnya akan mengeras (karena mendingin) sementara
lapisan bawahnya tetap berupa cairan panas. Lapisan keras tersebut semakin lama
semakin tebal dan sekarang menjadi 'permukaan tanah' tempat manusia dan makhluk
hidup lainnya tinggal. Sementara air yang sebagian besar menjadi laut dan
samudra, salah satunya berfungsi untuk menjaga suhu kerak bumi tetap dingin.
Sumber
:
http://mylovelyblogmeimy.blogspot.com/2008/07/pembentukan-bumi-dari-segi-sains-cair.html http://untuklautku.blogspot.com/2009/09/proses-pembentukan-laut-berdasarkan.html http://www.google/teori pembentukan tata surya setelah newton.hmtl
http://www.google/teori pembentukan tata surya awal abad ke-20.hmtl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar